MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Bencana banjir masih melanda Kabupaten Musi Rawas dan Muratara. Pantauan koran ini, banjir masih menggenangi sejumlah akses umum di Kabupaten Muratara dan menggenangi 115 rumah warga di Kabupaten Musi Rawas, Jumat (17/5) sekita pukul 10.00 WIB.
Camat Rawas Ilir, Kabupaten Muratata, Husin mengatakan saat ini banjir masih terjadi di sebagian wilayah Rawas Ilir. Namun pihaknya mengaku, kondisi banjir itu tidak terlalu dalam dan hanya menggenangi sebagian permukiman dan akses umum di Kecamatan Rawas Ilir Muratara.
"Untuk banjir sebenarnya masih di wilayah kami Rawas Ilir, jalan masih tegenang. Sebenarnya setiap banjir dari ulu pasti balik ke rawas ilir, karena daerah kami paling hilir dari sungai Rawas," jelasnya, Jumat (17/5).
Dia mengatakan, dampak genangan banjir di wilayah Rawas Ilir, biasanya berdampak cukup lama. Bisa mencapai dua minggu dan satu bulan. Tapi untuk kondiai masyarakat, Husin menjelaskan sudah sangat siap menghadapi bencana itu.
BACA JUGA:Mitigasi Banjir, Usulkan Normalisasi Sungai, BPBD Sumsel Minta Daerah Rawan Waspada
BACA JUGA:Walkers Banjiri Pesan WA ke Alan Walker jelang Tampil di Jakarta 8 Mei 2024 Mendatang
Rumah warga kita rata rata panggung, rata rata warga juga punya perahu. Jadi kalau terjadi banjir posisi masih aman, karena warga masih bisa beraktivitas," jelasnya.
Terkait adanya potensi jalan amblas di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, dia mengungkapkan. Sudah mendapatkan solusi, karena sudah mengurus masalah pembebasan lahan dan jalan itu akan dialihkan menjauh dari aliran sungai. Itu sudah ada solusinya nanti tahun ini mungkin segera akan dibangun, untuk lahannya sudah siap," jelasnya.
Sementara itu, di wilayah Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, terpantau 119 Rumah warga masih terendam banjir. Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi melalui Kapolsek Megang Sakti, Iptu Fauzan Aziman mengungkapkan banjir akibat luapan Sungai Lakitan menggenai 119 rumah warga di Desa Muara Megang, Kecamatan Megang Sakti, tergenang air dengan ketinggian 55 cm.
"Namun, situasi kegiatan masyarakat di Desa Muara Megang, masih dalam keadaan normal dan kondusif," jelasnya. Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan, genangan air yang terjadi di Desa Muara Megang, telah terjadi selama 2 hari akibat naiknya debit air Sungai Lakitan, pasca banjir di Desa Pasenan, Kecamatan Selangit, Kabupaten Mura.
Pihak kepolisian mengimbau, agar warga berhati-hati dan berwaspada, karena potensi debit air potensi kembali naik lagi. "Apabila ada hal-hal yang sifatnya mengganggu ketertiban dan keamanan silakan untuk melapor ke Polsek Megang Sakti," katanya.
BACA JUGA:Peringatan Dini Banjir! Sungai Komering Meluap, Puluhan Rumah Terendam di Martapura
BACA JUGA:SMBR Kembali Salurkan Bantuan Korban Banjir di OKU
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), pasca kejadian bencana banjir, pemerintah setempat masih memberlakukan tanggap darurat. Sesuai surat keputusan (SK) darurat yang dikeluarkan sebelumnya, masa waktunya sampai 20 Mei 2024.
"Masih sekitar 3 hari lagi batas waktu tanggap darurat," kata Kalaksa BPBD OKU Yanuar Efendi, Jumat (17/5). Sampai selesainya masa waktu tanggap darurat tersebut sebut Yanuar, masih menunggu juga penyelesaian distribusi bantuan sembako atau juga dalam bentuk lain dari pihak ketiga.