SUMATERAEKSPRES.ID - Kebesaran suatu daerah terletak pada jejak masa lalu yang pernah ditapakinya. Aspek pemerintahan dan kebudayaan menjadi variabel penting dalam membentuk suatu masyarakat berbudaya dan berkeadilan. Sehingga peradaban muncul sebagai bagian dari ciri khas suatu daerah.
Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki posisi yang sangat strategis, karena terdapat catatan emas nusantara di masa lalu. Jejak kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Palembang, dan Kasultanan Palembang Darussalam menggoreskan kebesaran Sumsel di masa kini dan masa mendatang.
Penulis di setiap kesempatan mengatakan bahwa “Indonesia today and tomorrow is the reality of the archipelago in the past” yang artinya Indonesia hari ini dan esok adalah kenyataan nusantara di masa lalu. Faktanya apa yang terjadi di masa sekarang dan akan datang merupakan bagian dari peristiwa masa lalu.
Hari ini tepatnya, 15 Mei 2024 Provinsi Sumsel memperingati hari jadi ke-78. Legalitas penetapan hari jadi melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Sumatera Selatan dengan tema “Dengan semangat hari jadi Provinsi Sumatera Selatan Ke-78 Tahun 2024 menuju Sumsel Maju, Mandiri, dan Sejahtera”.
BACA JUGA:Hadirkan Promo Spesial ‘HUT Sumsel’
BACA JUGA:Meriahkan HUT Sumsel, Ketum Kadin Hadir di Launching Kopi Sumsel
Sebuah usia yang cukup matang untuk skala sebuah Provinsi. Penetapan hari jadi Provinsi Sumatera Selatan bermula setelah kemerdekaan Republik Indonesia tepat 15 Mei 1946, disaat perisitiwa ketatangaraan yakni pembagian wilayah Provinsi menjadi tiga sub Provinsi, termasuk wilayah sub Provinsi Sumsel yang terdiri dari wilayah Kresidenan Bengkulu, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung.
Sehingga kesejarahan Provinsi Sumsel tidak terlepas dari sejarah perjuangan kemardekaan Indonesia. Penulis mengutip pendapat Prof Dr PJ Bouman bahwa asal mula suatu negara adalah hasil pertumbuhan sejarah cepat atau lambat. Dan itu tidak hanya berlaku pada sebuah negara saja, melainkan pada daerah baik Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayahnya masing-masing.
Sehingga dengan demikian hukum tata negara memiliki kaitan erat dengan sejarah, sehingga dalam membahas Sumatera Selatan, penulis menggunakan teori konstitusi nusanatara yang penulis temukan pada tahun 2016 di Malang Jawa Timur.
Dalam kajian teori konstitusi nusantara, Provinsi Sumsel secara geografis berada di bumi melayu dengan bentangan kesejarahan Sriwijaya yang merupakan kerajaan terbesar yang pernah berkuasa di Nusantara.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Dukung Penuh Pembangunan Sumsel
Di kerajaan Sriwijaya tempat Universitas pertama yang ada di Nusantara, sehingga bukan saja sprint kebudayaan yang lahir di bumi melayu Sumsel, melainkan sprit pendidikan yang telah ditancapkan oleh para leluhur di tanah Sriwijaya.
Dengan demikian patut kiranya semangat kebangsaan di Sumsel harus menjadi pioner dan penggerak bagi Provinsi lain di Indonesia untuk melahirkan keunggulan kader-kader bangsa yang dipersiapkan melanjutkan kepemimpinan negara di masa mendatang.
Karena pendidikan sangat penting dalam utama untuk mengelola sumber daya alam yang ada di Sumsel. Potensi komparatif wilayah harus ditunjang dengan potensi kompetitif generasi sumatera selatan untuk dapat mengelola sumber daya komparatifnya. Kekuatan keunggulan bertumpu pada keberhasilan pendidikan di setiap jenjang untuk memproduk manusia yang berkualitas.
Saatnya Sumsel sebagai provinsi yang memiliki jejak emas kerajaan Sriwijaya memilki fakultas arkeologi untuk pengembangan pengetahuan dan kegiatan riset, memiliki pusat kajian kontitusi nusnatara yang mengkaji dan menggali kitab hukum simbur cahaya dan terobosan di bidang pendidikan lainnya.