JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Program penguatan moderasi beragama di Indonesia tidak hanya terbatas pada Kementerian Agama, melainkan juga diperluas ke kementerian dan lembaga negara lainnya.
Sebanyak 4 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi sasaran program ini.
Sebagai langkah awal, Kementerian Agama menggelar Pelatihan Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama (INAS PMB) tahun ini.
Pelatihan ini merupakan level tertinggi yang didasarkan pada kebutuhan negara atau institusi.
"Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat menyamakan persepsi dalam menanamkan moderasi beragama kepada dosen, aktivis, organisasi masyarakat, dan pejabat eselon II di kementerian dan lembaga," kata Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno.
BACA JUGA:Hari Pertama, Kemenag Terbangkan 22 Kloter Menuju Madinah
Dengan fokus pada kebutuhan institusi, pelatihan ini dianggap sebagai langkah terdepan dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia.
Dilakukan pretest dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta, sehingga tidak terjadi miss perception.
Selain teori, pelatihan INAS PMB juga mengaplikasikan studi lapangan sebagai kajian empiris untuk memahami moderasi beragama dalam konteks beragam.
"Hal ini penting agar INAS memiliki pemahaman yang mendalam terhadap karakteristiknya dan dapat mengatasi kasus serupa di masa depan," tambah Suyitno.
BACA JUGA:PENGUMUMAN, Kemenag Gelar Penyuluh Agama Islam Award 2024, Simak Persyaratan dan Tahapannya Di Sini!
BACA JUGA:Berat Koper Maksimal 32 Kg, Terima Kondiri Rusak, Segera Lapor Kemenag
Suyitno menegaskan bahwa pelatihan INAS PMB akan menjadi program berkelanjutan karena sasarannya yang besar, mencapai hampir empat juta individu, termasuk ASN dan non-ASN.
"Dengan lebih dari 4 juta ASN di Indonesia, di mana Kementerian Agama memiliki sekitar 230.000 ASN, program ini penting untuk memperkuat moderasi beragama di negara ini," ujarnya.
Harapannya, pelatihan INAS PMB dapat menjadi pondasi kuat dalam memperkuat moderasi beragama di Indonesia.
Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menghasilkan instruktur berkualitas untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di berbagai lapisan masyarakat.