BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Luapan banjir Sungai Ogan beberapa hari lalu tidak hanya berdampak kepada masyarakat. Tanaman sayuran milik warga dan kelompok tani juga mengalami kerusakan. Khususnya, areal pertanian yang berlokasi di pinggir atau bantaran Sungai Ogan.
Wakil Kelompok Tani Desa Pusar, Dores mengatakan, dampak dari luapan Sungai Ogan menyebabkan tanaman sayuran menjadi mati. “Sayuran yang pinggir Sungai Ogan mati karena selain banjir juga disertai lumpur,” kata Dores, dikonfirmasi, Minggu (12/5).
BACA JUGA:Pasca Banjir di OKU, Pompa Intake WTP Bakung Masih Trouble
BACA JUGA:Warga Masih Sedih Alami Kebanjiran, Pria di OKU Ini Malah Asyik Jual Narkoba, Astaga!
Jenis tanaman sayuran yang mati alias gagal panen itu seperti jenis sayuran kangkung, bayam. Serta ada sedikit tanaman jagung. Karena tanaman sayuran itu letaknya persis di tepi Sungai Ogan. ‘’Sehingga saat air Sungai Ogan meluap, hamparan tanaman sayur ikut terdampak,’’ ujarnya.
Namun ada juga sebutnya, tanaman sayuran yang lokasi di dekat kantor desa yang sudah dipanen. Seperti tanaman kacang panjang, bayam dan selada. Untuk tanaman rencana dimulai pada Mei 2024. “Tapi budidaya ini hasil penjualan dari panen sebelumnya,” ujarnya.
Namun untuk bertanam sayuran lanjutnya, ada kendala jembatan gantung yang putus. ‘’Karena letak kebun berlokasi di seberang Sungai Ogan, kita berharap jembatan gantung bisa segera diperbaiki atau dibangun kembali,’’ katanya.
BACA JUGA:Sempat Kebanjiran, Air Cepat Surut
BACA JUGA:Korban Banjir Tak Sendirian
Terpisah, kebun sayuran milik Subi, warga Pusar lainnya juga terdampak banjir. Lahan budidaya pertanian tertutup lumpur luapan dari Sungai Ogan.
Tanaman sayuran yang terdampak seperti sawi, caisin, kangkung, bayam dan terong. ‘’Termasuk tanaman cabai juga terendam banjir disebabkan luapan air Sungai Ogan. Sedangkan air Sungai Ogan meluap naik sampai ketinggian 3 meter dari permukan,’’ katanya. (bis)