AIR BERSIH: Distribusi air bersih untuk warga Desa Terusan Kabupaten OKU yang jadi korban terdampak banjir.
FOTO: BERI SANISU/SUMEKS
BATURAJA - Banjir dan meluapnya air Sungai Ogan berdampak kepada distribusi PDAM Tirta Raja pada beberapa unit pengolahan atau water treat plans (WTP). Ada pompa produksi yang mengalami trouble hingga kendala tidak bisa operasional mengalirkan air karena listrik yang tidak menyala.
Bisa dikatakan dalam dua hari terakhir yakni pada Selasa dan Rabu, jaringan PDAM lumpuh. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Raja, Doni. “Yang sudah mengalirkan air sejak Rabu sore (8/5) hanya unit pengolahan Tanjung Baru,” ungkap Doni, Kamis (9/5).
Selain itu, unit pengolahan air bersih lain seperti di kantor pusat juga ada salah stau pompa di intake yang mengalami trouble. Lainnya, di unit pengolahan (WTP) Bakung yang salah satu pompa di intake juga mengalami trouble.
Sehingga saat diujicobakan pengaliran air ke pelanggan dengan menggunakan 3 pompa lainnya pada Rabu malam, masih tidak maksimal. Sedangkan untuk di unit pengolahan Batukuning dan Tanjung Agung sudah mulai distribusi.
“Hari ini sudah mulai kita distribusikan,” ujarnya. Kendala WTP tidak bisa mengalirkan air bersih karena listrik yang padam. Karena banyak warga yang terkendala air bersih, Pemkab OKU mengkoordinir penyaluran air bersih kepada masyarakat yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan, Perbaiki Sarana PDAM
BACA JUGA:Pastikan Stok PDAM Aman, Selama Ramadhan
Bahkan di lingkup rumah kabupaten distribusi jaringan air bersih PDAM juga sempat terputus. Antisipasi krisis air bersih di masyarakat, Pemkab OKU mengerahkan kendaraan tangki.
Baik mobil tangki PDAM, Damkar, dan PU Perkim. Ada tujuan pengantaran air bersih ke sekitar dalam Kota Baturaja, Desa Tanjung Kemala, Desa Terusan, Bakung, dan lainnya.
Termasuk membersihkan fasilitas umum yang terdampak banjir. Ada juga kendaraan mobil tangki dari Kementerian PU PR yang didrop untuk membantu penyaluran air bersih ke warga. “Kendaraan dari Kementerian ini masih dalam perjalanan,” ujarnya.
Sementara itu, dampak banjir tidak hanya dirasakan warga yang kebanjiran langsung. Tapi juga berdampak layanan listrik yang dalam dua hari terakhir sering mengalami gangguan karena lamanya waktu pemadaman. Hal ini banyak dikeluhkan warga dan pelaku usaha.
Karena banyak bahan makanan yang disimpan dalam pendingin rusak. Bahkan tidak sedikit pelaku usaha yang terpaksa membatalkan order pesanan seperti usaha kue, karena tidak bisa menyalakan perangkat elektronik.