LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Ulat penggulung daun merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman kedelai. Hama dengan bahasa latinnya Lamprosema indicate ini menyerang dengan cara membentuk gulungan daun dengan merekatkan daun yang satu dengan yang lain dari sisi dalam dengan zat perekat yang dihasilkannya.
Gerakan pengendalian (gerdal) ulat penggulung daun perlu dilakukan agar ulat tersebut bisa segera tumpas. Inilah yang dilakukan Kelompok Tani Merawai di Desa Lebak Budi Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat.
BACA JUGA:Menyerang di Malam Hari, Siang Bersembunyi, Aktivitas Hama UGF pada Tanaman Jagung
BACA JUGA:Terapkan Bio Insektisida Metarhizium, Cegah Hama WBC
Di lahan tersebut varietas yang ditanam merupakan varietas lokal dengan luas pengendalian seluas 5 ha dan umur tanaman 15-50 hari setelah tanam (hst).
Gerakan pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan metode penyemprotan menggunakan Agen Pengendali Hayati Beauveria bassiana bantuan dari LPHP Muara Enim. Musuh alami yang ditemukan diareal kebun adalah Coccinilidae dan laba-laba.
Kegiatan gerakan pengendalian ini juga didampingi Koordinator POPT Kabupaten Lahat Tri Mulyantono SP, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat Ahmad Firdaus SP MM. POPT(Merytya Nur Isneini SP dan tenaga PPL Kecamatan Merapi Barat.
BACA JUGA:Intensitas Serangan Hama Capai 1,2 Persen, Lakukan Pengendalian Hama
BACA JUGA:Ini Dia Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memberantas Hama Ulat pada Tanaman Kelapa Sawit
Setelah gerakan pengendalian 3 hingga 5 hari akan dilakukan evaluasi. Pengendalian lanjutan dengan bahan aktif yang sama akan kembali dilakukan jika masih ditemukan populasi ulat penggulung daun.
Tetapi, jika populasi meningkat melewati ambang ekonomi maka akan dilakukan pengendalian dengan insektisida berbahan aktif Sipermetrin sesuai anjuran pemerintah. Pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT akan terus dilakukan. (sms)