SUMATERAEKSPRES.ID - MUSIBAH banjir yang melanda Kabupaten OKU, menyimpan kisah tersendiri yang tak akan terlupakan oleh Briptu Febbie Andeka SIKom, anggota Satlantas Polres OKU.
Polisi pejuang cinta ini harus berakit-rakit dahulu mengarungi banjir, agar dapat mengikuti sidang pernikahannya di Polres OKU, Selasa, 7 Mei 2024.
Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ketepian. Berakit-rakit dahulu menerjang banjir menuju sidang BP4R, baru mengarungi samudera kehidupan berumah tangga.
Bersama pujaan hatinya, Rida Meilana STrKes, kedua calon pengantin itu harus menggunakan lanting atau rakit sejauh sekitar 5 kilometer (km) melintasi banjir di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), antara Desa Tanjung Karangan dan Desa Karang Endah, Kecamatan Baturaja Barat.
“Kalau tidak inisiatif seperti itu, kami tidak bisa ikut sidang BP4R di Polres OKU. Dari naik lanting, lalu truk fuso,” ucap Febbie, kepada Sumatera Ekspres, Rabu malam, 8 Mei 2024.
Sebelumnya, Febbie sudah menunggu di Mapolres OKU setelah mengikuti apel pagi. Tapi kemudian dia mendapat kabar, calon istrinya tidak bisa melintas di perbatasan daerah Desa Tanjung Karangan dan Desa Karang Endah.
BACA JUGA:Berjibaku, Seberangkan Ambulan Pakai Rakit, Dampak Jembatan Putus karena Banjir Muratara
“Kondisi banjir cukup dalam, lebih 1 meter di Jalinsum,” terang Febbie. Sehingga Febbie menjemput pujaan hatinya, yang tinggal di Desa Ujan Mas, Kecamatan Pengandonan, OKU.
Namun langkahnya juga terhenti, kendaraannya tidak bisa menerobos banjir. Briptu Febbie mulai panik. Apalagi Sidang BP4R dijadwalkan pukul 09.00 WIB.
Dia pun bertanya pada warga setempat, apakah ada yang mempunyai lanting atau ranting. Bersyukurnya dia, ada warga memiliki lanting. “Jadi naik lanting, dibantu dorong 5 orang warga,” kenangnya.
Akhirnya sampai pula, dia ke rumah pujaan hatinya. Perjalanan pulang kembali Polres OKU, tidak kalah sulit. Dari video yang diunggah pada akun Instagram @satlantas.polresoku, terlihat Briptu Febbie hanya mengenakan atasan seragam dinas Polri. Begitupun Rida, memakai baju atasan kemeja warna putih.
Tapi bawahannya, mereka menggunakan kain sarung. Bawahan seragam dinas Polri Briptu Febbie, serta rok hitam dan jas Rida, dimasukkan dalam kantong plastik hitam yang mereka jinjing.
Awalnya, mereka berjalan menerobos banjir sebatas dengkul orang dewasa. Keduanya lalu naik rakit. “Ketika Kesetiaan Diuji, Baturaja, 7 mei 2024”, judul pada watermak video berdurasi 00:53 detik itu.
Pada perjuangan menuju halalnya itu, Briptu Febbie yang sedang di atas rakit sempat menerima video call. Diduga dari KBO Satlantas Polres OKU. Karena sudah lewat dari jadwal sidang BP4R.