Menikah 2 Hari Sebelum Puasa, Batal Resepsi, Istri dan Keluarga Saksikan Penangkapan

Kamis 02 May 2024 - 22:08 WIB
Reporter : Adi
Editor : Edi Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Tak hanya kabur dari upaya penyelidikan polisi. Larinya Arif ke Palembang juga untuk menggelar resepsi pernikahannya dengan sang istri, LS. Rencananya, resepsi itu di Gedung Muhammadiyah, Minggu (5/5).

Hal tersebut diungkapkan M Ali Rahman, kakek LS, kemarin, di rumahnya di Jl Jaya Lr Rukun II Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang. "Cucu saya (LS) dan Arif sudah menikah dua hari sebelum puasa. Saat itu, pernikahan digelar bertepatan dengan hari ketiga ibu LS meninggal,” ujarnya. 

Meski sudah menikah, namun untuk resepsinya belum dilaksanakan. “Karena keburu puasa," jelas Ali. Karena itu, direncanakan resepsinya 5 Mei nanti. Tapi, karena kasus pembunuhan yang melibatkan Arif, terpaksa rencana resepsi tersebut dibatalkan. 

Terkait penangkapan Arif, Ali mengaku tahu pertama kali karena dia ketua RT di sana. Tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Bandung, Unit Jatanras Polda Sumsel, dan Polrestabes Palembang selama tiga hari bergerak di kawasan itu untuk mengejar pelaku pembunuhan terhadap Rina Mayrinah (50) di Kalimalang, yang mayatnya dimasukkan dalam koper.

BACA JUGA:Penangkapan Terduga Pelaku Narkoba di Lahat: Pihak Kepolisian Jamin Transparansi dan Proporsionalitas

BACA JUGA:Polsek BTS Ulu Sikat Bandar Sabu Kawasan HTI Musi Rawas, Begini Kronologis Penangkapannya!BACA JUGA:Benarkan Penangkapan Adik Bupati Muratara, Kapolres Muratara: Kasusnya Ditangani Polda Sumsel

Kata Ali, awalnya, polisi mencari seseorang dengan nama Edo. “Setelah ditunjukkan orang yang bernama Edo, ternyata bukan itu yang dicari mereka,” katanya. Setelah tiga hari pencarian, polisi datang lagi menanyakan rumah nomor 1055. Ali pun menjelaskan kalau itu rumah neneknya LS. 

Petugas lalu menanyakan nama cucu sang nenek. Lalu dijawab kalau cucunya bernama LS. Baru setelah itu petugas menanyakan orang yang bernama Arif.  Tidak lama dari situ anggota melakukan penggerebekan. "Saya juga kaget. Yang dicari dan ditangkap anggota saat itu suami LS. Setelah Arif ditangkap, langsung dibawa pergi,” jelas dia. 

LS dan keluarganya menyaksikan Arif ditangkap petugas. Arif sendiri baru tiga hari berada di rumah. “Keluarga tidak ada yang curiga," ungkapnya. Namun semua tak menyangka kalau Arif terlibat dalam kasus pembunuhan itu. 

Terkait batalnya resepsi antara LS dan Arif pada Minggu (5/5)  dibenarkan LD, pemilik weeding organizer (WO) yang  berlokasi di Kelurahan 7 Ulu. Menurutnya, LS dan Arif sudah bayar biaya resepsi Rp40 juta. Rinciannya, Rp18,5 juta untuk sewa gedung dan sisanya untuk perlengkapan lain mulai baju pengantin hingga pelaminan. 

BACA JUGA:Pasca Penangkapan Maling Sawit di Sungai Sodong, Kapolres OKI Intensifkan Pengamanan

BACA JUGA:Polsek BTS Ulu Sikat Bandar Sabu Kawasan HTI Musi Rawas, Begini Kronologis Penangkapannya!

"Kapan pastinya mereka menikah, saya tidak tahu. Kalau untuk memakai WO ini, sudah setahun lalu mereka datang ke tempat saya dan booking," jelas LD. 

Namun Rabu (1/5) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, dia ditelepon LS yang mengajak ketemuan. "Saya kira kenapa telepon, mengajak ketemuan. Karena saya sibuk, jadi saya minta LS ke rumah saja. Tidak disangka, LS mengatakan resepsi batal dan minta uang yang sudah dibayar agar dikembalikan. Ini buat saya kaget," tukas LD. (afi/) 

 

Kategori :