OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Pabrik keramik PT Arwana menargetkan pembangunan pabrik IV D rampung semester kedua tahun depan. Lokasi pabrik baru seluas 5,4 hektar itu berada tak jauh dari PT Arwana di Desa Tanjung Pering, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Hal itu disampaikan CEO PT Arwana Citramulia, Tandean Rustandy melalui Direktur Operasional, Edy Suyanto usai kunjungan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Moh Naudi Nurdika Sip Msi MTr (Han), Senin (29/4). "Saya bersama pejabat utama Kodam dapat undangan sekaligus membuat berita acara penandatanganan. Semacam kerjasama MoU dengan PT Arwana yang memberikan dukungan keramik 10 ribu meter persegi," kata Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Moh Naudi Nurdika. Hal ini sejalan dengan program TNI AD berupa perbaikan 1.000 rumah tidak layak huni (RTLH). Di antaranya peruntukan bagi 250 rumah bagi internal TNI AD, serta ikut andil mendukung program Provinsi membangun 8 ribu rumah masyarakat RTLH di wilayah Sumsel. "Sejak 2009, PT Arwana konsisten dan komitmen terhadap Angkatan Darat. Makanya kita kerjasamakan terus ke depan," tukasnya. Edy melanjutkan pembangunan pabrik IV D disiapkan untuk mendorong pemasaran produk dalam negri ke pasar Internasional. BACA JUGA:Eurokars Investasi Rp400 Miliar, Untuk Bangun Pabrik Mazda di RI BACA JUGA:Pabrik Pakan Ikan Mulai Produksi, Diharapkan Tekan Inflasi Produk keramik yang diproduksi terbagi dalam 3 kelas brand. Yakni keramik Arwana untuk menengah ke bawah, Uno untuk kelas menengah, dan Arna kelas menengah atas. "Produk Arna hadir karena kita ingin mensubtitusi produk granit ukuran 60x60 import dari China (tiongkok). Hingga hari ini, setiap tahun ada 80 juta m²," ujar Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia. Edy mengatakan putra daerah siap men-subtitusi produk impor. "Raw material kita ada, teknologinya bisa kita beli, SDM-nya mampu untuk semua daerah," bebernya. Sejauh ini pabrik Arwana di Mojokerto sudah memproduksi granit Arna ukuran 60x60. Selanjutnya, Arwana ingin masuk ke kelas super atas, yakni keramik- keramik ukuran besar. Bisa produksi keramik ukuran 60x120, 80x120, 1,2 meter x 2,4 meter dan 1,6 meter x 3,6 meter. "Kita punya 5 pabrik yang berbeda, pertanyaan nya kita mau investasi kan kemana. Kita sudah merasakan di Ogan Ilir, melihat sebuah penerimaan yang baik dari warga dan pemerintah disini. Sehingga memberanikan kita membangun pabrik granit dengan teknologi terkini," jelas Edy. Pabrik IV D yang memproduksi granit dan marmer ini akan menjadi satu satunya menggunakan teknologi terbaru di pulau Sumatera. Produksinya membidik pasar ekspor. "Kita akan mensubstitusi produk China, karena China sudah dikenal anti dumping oleh Amerika, Ini Eropa, Timur Tengah dan Mexico. Kita akan mensubtitusi produk China di negara-negara maju tersebut dari pabrik disini," tukasnya. BACA JUGA:Baru Diluncurkan, BYD Sudah Dipesan Ribuan Unit, Ancam Pabrikan Jepang? BACA JUGA:Gunakan Sistem Tumpang Sari, Hasil Panen Beragam, Dari Properti Beralih ke Bertani Kini pihaknya masih menunggu mesin pabrik yang tengah proses pesanan. Ditarget semester ke 2 tahun 2025 pabrik dapat berjalan. "Nantinya kita masih butuh waktu memasang mesin 8-10 bulan. Bicara struktur bangunan, selepas Lebaran kita genjot pembangunannya," jelas Edy. Begitu bahan baku masuk, semua dikerjakan dengan sistem automatic. Meskipun bukan jenis padat karya, namun dipastikan tenaga kerja diisi 99 persen orang lokal. Setidaknya akan ada penambahan jumlah tenaga kerja sejumlah 150 orang. Umumnya nilai investasi pembanguan pabrik yang telah dibangun sekitar Rp300-400 miliar. Meskipun belum diketahui angka pasti, namun pabrik IV D dengan teknologi yang paling baru ini diperkirakan menelan dana di atas Rp500 miliar. (dik/fad)
Kategori :