Kampung Dolor Rilis Lagu Kedua, Jalin Persahabatan sejak Tahun 1980

Minggu 28 Apr 2024 - 19:01 WIB
Reporter : Agustina
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kampung Dolor menjadi komunitas besar yang berasal dari kumpulan kawan-kawan semasa kecil dulu hingga kini. Silaturahminya tetap terjaga meski saat ini memiliki berbagai latar belakang atau lintas profesi. Apiknya persahabatan dari Kampung Dolor dibuktikan lewat rilis single/lagu kedua yang berjudul “Dolor dan Keluargonyo”. 

Benny Hadislani, salah satu pendiri komunitas mengatakan Komunitas Kampung Dolor ini terbentuk dari persahabatan semasa kecil di wilayah tempat tinggal Perumnas Sako dan sekitarnya dari tahun 1980-an. "Perjalanan dengan memori yang cukup panjang ini membuat kami antar satu sama lain saling mengenal dan memahami baik secara latar belakang, kepribadian, dan profesi masing-masing," sampainya, Sabtu (27/4). 

Kegiatan komunitas tak hanya saling silaturahmi, tapi coba menciptakan kreativitas misalnya bersama-sama merilis lagu wujud kekompakan. Benny menjelaskan single pertama dirilis 2 tahun lalu, berisi doa untuk orang tua yang sudah meninggal. "Tahun ini kita rilis single kedua berjudul ‘Dolor dan Keluargonyo’ karena kita masing-masing sudah beranjak menuo umur 42-56 tahun," jelasnya. 

Dikatakan, penciptaan lagu-lagu Kampung Dolor ini sekaligus bertujuan menjaga silaturahmi antarsesama komunitas yang memang sudah memiliki berbagai profesi, seperti bos bank, manager PDAM, seniman, bos sayur mayur, sopir, bahkan ada yang tinggal di Inggris dan sebagainya. "Maka itu saya bersama teman-teman berinisiatif membuat lagu lagi, karena kita sudah berkeluarga dan berusaha mendoakan anak-anak kita menjadi saleh/saleha supaya sukses," ujarnya. 

BACA JUGA:Silaturahmi Eks Anak Buah-Jurnalis, Didik Agung Kenang Memori 2 Dekade Jabat Kasat Reskrim Poltabes Palembang

BACA JUGA:Usai Dilantik, Pangdam II/Swj Silaturahmi dengan PJ Gubernur dan Kapolda Sumsel

Kendati lintas profesi, anggota Komunitas Kampung Dolor tetap kompak berteman tanpa memandang profesi. “Karena kita tidak tahu nasib ke depan, mungkin anak tukang becak bisa jadi jenderal, dan orang sukses ke depannya," imbuhnya. Adapun pembuatan single kedua ini didiskusikan 2 minggu sebelum Lebaran,  setelah Lebaran rekaman berlangsung di Red Studio Palembang. 

Benny sendiri merangkap sebagai pengarang lagu dan produser, dibantu gitaris Dedi Miswar, bassist Agus WKG (Wongkitogalo Band), Vokal Director Hendry eks Funky Kopral Band, dan rekaman di studio milik Bung Firman. "Karena komunitas ini bukan semuanya vokalis atau penyanyi. Memang sedikit ada kendala, tetapi kecanggihan teknologi dapat dipoles hingga menjadi bagus," terangnya. 

Anggota Komunitas Kampung Dolor ada 49 orang yang terlibat merilis lagu kedua. "Lagu ini juga dibuat video klip dan sedang proses," ujarnya. Kampung Dolor berharap bisa menebar kebaikan dan syiar lewat lagu. "Tak hanya doa dan harapan kepada para anggota dan keluarga, tetapi orang lain yang juga mendengarkan lagu Kampung Dolor," paparnya. 

Persahabatan puluhan tahun Komunitas Kampung dolor tak lekang waktu, bahkan saat ini masing-masing terpisah dalam goresan masa yang terus berjalan dan berlalu namun tetap mengalir sejuk dan harmoni dengan kemudi silaturahmi. "Rotasi zaman dan kemajuan teknologi yang sedemikian pesat menggiring dan mengarahkan kami kepada titik navigasi yang bernama WA Group Kampoeng Dolor pada 19 Juni 2019. Kami terus berlayar sampai saat ini dengan semangat dakwah dan silaturahmi," pungkasnya. (tin/fad/)

 

 

Kategori :