PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kesadaran masyarakat untuk menjaga barang - barang bernilai sejarah agar dapat dinikmati masyarakat luas semakin tinggi. Kondisi ini membuat koleksi Museum Negeri Sumatera Selatan bertambah ribuan setiap tahunnya.
Kepala UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan (Balaputradewa), Chandra Amprayadi mengatakan, setiap tahun masyarakat dengan kesadaran tinggi menyerahkan barang yang dinilai memiliki nilai sejarah ataupun budaya.
BACA JUGA:Membaca Masa Lampau dari Museum, Bentuk Tim Cari Peninggalan Sejarah
BACA JUGA:Promosi dan Ajak Kunjungi Museum, Pj Gubernur Sumsel: Banyak Informasi dan Pengetahuan yang Didapat
"Mereka biasanya takut hilang, takut rusak, maka diserahkan untuk menjadi koleksi dan diamankan di Museum Negeri Sumatera Selatan agar bisa jadi bahan edukasi bagi masyarakat yang tengah berkunjung ke museum," katanya.
Setiap tahun, lanjut Chandra, ada ribuan tambahan koleksi museum yang berasal dari masyarakat dalam bentuk hibah ini. "Terbaru saja ada 400 koleksi berupa keramik dari zaman dinasti tua Cina, walaupun kondisinya sudah dalam bentuk pecah - pecah, tetapi nilainya luar biasa kalau dijual satuan," katanya.
Masyarakat yang biasanya tertarik menghibahkan barang - barang bernilai sejarah ataupun budaya dikarenakan melihat tata letak pameran, dan lain-lain.
BACA JUGA:Angkat Sejarah Perdagangan Rempah di Palembang, Kerja Sama dengan Museum SMB II
"Hibah dari masyarakat ini setiap bulan ada saja, ada yang berupa keramik, ada berupa senjata, keris, peralatan rumah tangga, mata uang dan lain sebagainya," jelasnya.
Menurutnya, penambahan koleksi museum dari hibah masyarakat ini untuk tahun lalu saja ada sekitar 6.000-an. "Biasanya koleksi hibah ini ketika diterima dari masyarakat akan diteliti dulu, baru kemudian dijadikan koleksi dan dipamerkan," pungkasnya. (Tin/)
KOLEKSI: Sejumlah barang bernilai sejarah yang ada di Museum Negeri Sumatera Selatan. Koleksi ini ada yang berasal dari hibah masyarakat. FOTO : AGUSTINA