Angkat Sejarah Perdagangan Rempah di Palembang, Kerja Sama dengan Museum SMB II

Kania Sabitha Ahada-Foto: Ist-

Mengenal Kania Sabitha Ahada, Penulis Webtoon Kelana Rempah

SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk menarik minat anak muda mengenal dan menjaga budaya, Museum Sultan Badaruddin (SMB) II menggaet ilustrator Kania Sabitha Ahada untuk menulis webtoon "Kelana Rempah". Seperti apa?

Agustina Saridewi - PALEMBANG

WEBTOON Kelana Rempah itu menceritakan sejarah dan budaya Palembang menjadi lebih ringan dan menarik sehingga dapat dinikmati semua kalangan. Webtoon ini ditulis oleh Kania Sabitha Ahada, seorang wanita kelahiran Pangkalpinang, 19 Januari 2002 yang berprofesi sebagai ilustrator dan graphic designer. 

Kania sendiri memiliki hobi menggambar, membaca komik, dan memasak sejak kecil. “Saya suka menggambar terutama membuat cerita bergambar dalam bentuk komik di sela-sela waktu,” ungkap lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Konsentrasi Desain Grafis Universitas Telkom Bandung ini.

Dikatakan, Kelana Rempah merupakan proyek komik pertamanya yang digarap secara serius. Dirinya memiliki rasa ingin tahu akan sejarah Indonesia. Ketertarikannya dengan tema sejarah dan budaya Palembang muncul dari rasa penasaran bagaimana sejarah salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang tidak hanya begitu besar, tetapi juga memiliki sejarah yang erat dengan perdagangan internasional pada masa lampau. Sementara tidak banyak banyak media informasi maupun edukasi mengangkat tema tersebut. 

BACA JUGA:Sambut Kedatangan Prabowo ke Museum Alquran Palembang Besok, Pemilik Siapkan Hal Ini

BACA JUGA:Pengunjung Museum Mayoritas Pelajar, Momen Libur dan Nataru Tetap Buka

"Alasan lain secara personal karena keluarga besar saya kebanyakan berasal dari Sumatera Selatan sehingga mendorong saya mengenal lebih jauh akar sejarah dan budaya daerah sendiri," katanya. Kania mengatakan pembuatan Webtoon Kelana Rempah dimulai dengan merancang garis besar cerita. 

"Garis besar cerita ini memuat alur kejadian yang akan ditampilkan dalam tiap episode beserta tema utama yang akan diangkat di tiap episodenya. Selanjutnya garis besar cerita tersebut dituangkan ke sketsa kasar cerita yang biasa disebut storyboard. "Dalam storyboard tersebut terdapat gambaran sketsa awal isi webtoon serta tata letak panel dalam episode," ulasnya. 

Storyboard selanjutnya melalui tahapan linearting (menggambar garis dalam ilustrasi), coloring (proses pewarnaan) dan shading (memberi arsiran pada gambar). Tahapan terakhir finishing yakni memasukkan balon dialog beserta tambahan-tambahan lainnya seperti teks sound effects pada episode tersebut. "Episode yang telah selesai dibuat lalu diunggah ke platform baca komik online Line Webtoon," jelasnya. 

Adapun tokoh webtoon yang diangkat dalam cerita ini Cek Bagus, adiknya Cek Ayu, beserta Puyang adalah karakter yang secara karakteristik maupun latar belakangnya diambil dan terinspirasi dari ciri serta kultur orang-orang Palembang. "Mengingat latar dan tema cerita yang berpusat pada sejarah yang ada di daerah tersebut," sebutnya. 

BACA JUGA:Pelajar Dominasi Mengunjungi Museum

BACA JUGA:Wajib Tahu Gais! Inilah 4 Benda Bersejarah Terunik yang Ada di Museum SMB II Palembang

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan