JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pencabutan status internasional Bandara SMB II Palembang membuat kuping berbagai tokoh di Sumsel panas.
Salah satunya Dr Ir Ahmad Rizal SH MH yang merupakan Mantan Ketua Kadin Sumsel.
Selaku Pengamat Pembangunan, dia kecewa akan hal tersebut. Sebab, Rizal menjadi salah satu pejuang pariwisata di provinsi ini.
Tepatnya pada 2008 lalu, dia menggaungkan Visit Musi bersama Gubernur Sumsel saat itu Syahrial Oesman dan Walikota Palembang Eddy Santana Putra.
BACA JUGA:Penurunan Status Bandara SMB II, Kadin Palembang Bergerak Melobi Pemerintah
BACA JUGA:Status Internasional Bandara SMB II Dicabut
Rizal mengaku, saat itu dia berjuang mempromosikan wisata hingga akhirnya Sumsel menjadi semakin dikenal potensinya.
Bahkan banyak perubahan positif terjadi. "Kami terus berupaya membesarkan wisata Sumsel melalui Kadin demi memacu ekonomi Sumsel," jelasnya
Namun, kini dia justru mendapatkan berita pencabutan status internasional Bandara SMB II. Ini menurutnya sangat disayangkan.
Padahal, secara kriteria bandara di Palembang, Sumsel tak kalah dibandingkan Bandara di Sumatera Barat dan Riau.
BACA JUGA:Terjadi Peningkatan 12% Penumpang di Bandara SMB II Palembang Saat Arus Mudik Lebaran 2024
BACA JUGA:6, Rute, Catat 304 Extra Flight, Dari dan ke Bandara SMB II Palembang
Berikut adalah lima kriteria utama yang menjadi tonggak dalam proses transformasi tersebut:
Rencana Induk Nasional Bandar Udara
Rencana induk nasional Bandar Udara menjadi panduan utama dalam menentukan arah kebijakan pembangunan bandara.