350 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat Agresi Israel di Jalur Gaza

Rabu 24 Apr 2024 - 05:10 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

SUMATERAEKPRES.ID-Tidak kurang dari 350 tenaga kesehatan telah gugur dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak agresi Israel ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, demikian menurut Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah tewas," ucap Pelapor Khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi persnya belum lama ini.

Lebih lanjut ia menambahkan, jumlah korban tewas tersebut juga belum termasuk sejumlah remaja Gaza  relawan yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit sejak jumlah korban tewas dan cedera akibat serangan Israel meningkat drastis.

Hal ini, kata dia, adalah karena para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

BACA JUGA:Ini Alasan Palestina Tinjau Ulang Amerika Serikat

BACA JUGA:Pesawat baru TNI Angkatan Udara C-130 J Super Hercules yang angkut Bantuan untuk Palestina tiba di Yordania

Di samping itu, Mofokeng mengatakan bahwa akibat agresi Israel, infrastruktur dan sistem kesehatan di Jalur Gaza luluh lantak dan hak rakyat Palestina untuk sehat tidak dapat dijamin sama sekali.

"Serangan, penganiayaan, pembunuhan tenaga kesehatan -- termasuk banyak kolega saya sendiri, penghancuran fasilitas kesehatan, dan pemusnahan organisasi penyedia bantuan kemanusiaan terus membubung tinggi hingga pada tingkat yang tak terkira," kata pelapor khusus PBB itu.

Diketahui, Israel telah melancarkan agresi ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 sebagai balasan atas serangan Hamas ke teritorinya yang disebut menewaskan 1,200 orang. 

Mereka mengklaim agresi darat tersebut adalah untuk mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera.

Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas sempat tercapai pada 24 November 2023 atas prakarsa Qatar sebagai mediator.

BACA JUGA:Dapat Kecaman Negara-Negara Barat atas Serangan Udara ke Israel, Iran Tidak Bergeming, Malah Tegaskan Ini

BACA JUGA:Sejumlah Jurnalis Terluka Akibat Serangan Tentara Israel di Gaza

Hal tersebut memungkinkan dilakukannya pertukaran tahanan dan sandera serta penghantaran bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan ke Jalur Gaza.

Setelah sempat diperpanjang beberapa kali, gencatan senjata tersebut berakhir pada 1 Desember 2023, dan pertempuran kembali berlanjut. 

Tags :
Kategori :

Terkait