Ratusan Student-Athlete Terpilih Bersaing Berebut Tiket ke AS

Senin 22 Apr 2024 - 22:12 WIB
Reporter : Zulhanan
Editor : Dandy

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID-Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Sejak Senin, 22 April 2024 pagi hingga petang, ratusan student-athlete terpilih serta puluhan pelatih terbaik dari Aceh hingga Papua mulai berdatangan di Jakarta. Menempuh perjalanan udara atau darat dari daerah asal masing-masing. 

Untuk belajar dan berlatih dari para pelatih World Basketball Academy (WBA) Australia dan DBL Academy, demi meningkatkan fundamental basket pada Kopi Good Day DBL Camp 2024 yang digelar selama sepekan (22 hingga 28 April 2024) di GOR Soemantri Brodjonegoro dan Grand Atrium Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta. 

Pemusatan latihan atau kamp basket pelajar terbesar dan terbaik di Indonesia, yang konsisten diselenggarakan oleh DBL Indonesia sejak 2008 silam ini juga jadi ajang seleksi. Menentukan siapa 12 student-athlete putra dan putri, serta empat pelatih terbaik yang berhak bergabung dalam skuad elite Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 dan akan diberangkatkan ke Amerika Serikat pada Juli mendatang.

Rombongan campers (sebutan peserta Kopi Good Day DBL Camp) asal Sulawesi Selatan, jadi kontingen yang paling awal tiba di Jakarta. Bertolak dari Bandara Sultan Hassanudin, Makassar pukul 05.55 WITA. Dan mendarat di Soekarno Hatta International Airport pada pukul 07.20 WIB. Setibanya di Jakarta, rombongan yang berjumlah 10 orang ini langsung melakukan proses registrasi, measurement test, dan medical check up oleh tim dokter dari Primaya Hospital, Sport Clinic & Orthopedic Center. 

BACA JUGA:SPEKTAKULER! Final DBL Jakarta 2023, Sukses Membuktikan Pesona Kompetisi Basket Pelajar Seheboh Piala Dunia

BACA JUGA:Tandang Ke Banyuasin, Crosser Lahat Bawa Enam Piala

Gelombang kedatangan para campers dari berbagai kota se-Indonesia ini terus berlanjut hingga malam hari. Rombongan asal Sulawesi Utara jadi yang paling terakhir. Sebanyak 10 student-athlete dan 2 pelatih mewakili Kopi Good Day First Team dari Seri Sulawesi Utara ini baru mendarat di bandara udara Soekarno Hatta pukul 21.10 WIB. Setelah harus menempuh total perjalanan yang melelahkan selama 35 jam! 

Panjangnya jarak tempuh dan  lamanya durasi perjalanan ini sebagai imbas dari bencana erupsi Gunung Ruang pada Selasa, 16 April 2024 lalu. Gunung Ruang sendiri merupakan salah satu gunung berapi aktif di wilayah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Akibat erupsi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kemudian menutup akses penerbangan Bandara Sam Ratulangi di Manado sejak Kamis, 18 April 2024. Hal ini lantaran abu vulkanik berdampak pada keamanan dan keselamatan penerbangan. 

Ke-12 peserta ini harus melalui jalur darat selama 24 jam menuju bandara udara terdekat yang masih aktif. Berangkat dari Kota Manado sejak Sabtu (20 April 2024) pukul 18.00 WIB. Menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu yang jarak tempuhnya sejauh 946 kilometer. Minggu, 21 April 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, perjalanan para campers telah sampai di perbatasan antara provinsi Gorontalo dengan provinsi Sulawesi Tengah.

Untuk rute penerbangan pun, ke-12 peserta  ini harus menempuh perjalanan kurang lebih 11 jam. Hal ini lantaran tiket langsung dari Palu menuju Jakarta sudah habis terjual. Mereka harus berangkat dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu menuju Bandara Morowali untuk transit. Kemudian, mereka akan berangkat dari Morowali ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Dari Makassar, mereka langsung menuju ke Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Total, 35 jam harus mereka habiskan untuk tiba di Jakarta.

BACA JUGA:47 Bulan Neraca Perdagangan Surplus

BACA JUGA:Stok Terbatas, Harga Bawang Meroket, Gagal Panen di Daerah Produksi

Astrid Septiana, Senior Manager Event DBL Indonesia, menjelaskan bahwa perjalanan para campers asal Seri Sulawesi Utara ini harus dialihkan melalui jalur darat. Ini merupakan bentuk mitigasi dari DBL Indonesia untuk ke-12 peserta (pelatih dan pemain) yang masih berkomitmen mengikuti Kopi Good Day DBL Camp 2024.

"Dengan melihat kondisi di Manado, kami dari DBL Indonesia memutuskan mencari solusi bagi mereka agar bisa tetap datang ke Jakarta. Mereka harus menempuh jalur darat. Ini satu-satunya cara agar mereka bisa datang. Alhamdulillah, mereka menyetujui itu, walaupun perjalanan yang ditempuh cukup berat," terang Astrid.

Sementara itu, keputusan mitigasi yang dilakukan DBL Indonesia mendapatkan sambutan positif dari para peserta. Salah satunya Herry Tri Haryanto Tumuwo, pelatih SMA Eben Haezar Manado sekaligus ayah dari Gave Tumuwo. "Begitu kami dikabari ada opsi jalur darat, kami tentu senang sekali. Terima kasih untuk DBL Indonesia," ujarnya. 

Kategori :