Pekan ini menjadi pekan yang berat bagi kami tapi kami tidak mau menyerah dengan keadaan inilah saatnnya kami meraih kemenangan kembali,” lanjut Ancelotti.
Selain itu Ancelotti juga memberikan kebebasan kepada para pemainnya untuk improve di lapangan.
“Kami telah menemukan kekuatan kami kembali. Para pemain telah menemukan bentuk permainan mereka dengan bermain bebas sesuai dengan keinginan mereka,” tambah mantan pelatih AC Milan ini.
Berbeda dengan Madrid, sang tamu, Barcelona mengalami kekalahan yang menyakitkan di babak perempat final Liga Champions. Blaugrana sebutan Barcelona harus tersingkir di kandang sendiri setelah ditumbangkan oleh Paris Saint Germain (PSG) dengan skor 1-4. Padahal pada leg pertama lalu Barcelona sudah unggul 3-2 atas PSG.
Tim asuhan Xavi Hernadez ini tak bisa mengimbangi permainan PSG dengan bermain 10 pemain setelah Ronald Araujo di kartu merah.
Namun Xavi tidak mau panik atas kekalahan tersebut apalagi mereka akan melawat ke kandang Madrid. Laga El Clasico ini sangat penting baginya karena hasil dari Madrid akan menentukan nasib mereka apakah bisa bersaing meraih gelar juara.
“Kami tidak beruntung di kandang. Para pemain seakan panik setelah bermain dengan 10 pemain. taktik dan strategi tak berjalan dengan baik. Kami segera melupakan kekalahan tersebut dan saatnya fokus ke La Liga menghadapi Madrid yang sangat tangguh bermain di kandang,” ungkap Xavi Hernandez.
Mantan pemain Barcelona ini juga meminta para pemainnya untuk konsentrasi dan mengurangi kesalahan kecil terutama di area penalti.
“Kesalahan kecil sering kali terjadi karena ketidaksengajaan pemain. mereka terkadang tidak sadar mendorong ataupun melakukan blok mengenai anggota tubuh lawan yang berakibat fatal,” jelas Xavi.
Manajemen Barcelona sendiri telah memberi peringatan kepada Xavi. Mereka menutut kemenangan pada laga El Clasico. Jika tidak maka masa depan Xavi di Barcelona bakal berakhir dengan cepat dan akan digantikan oleh Rafael Marquez yang saat ini menjadi pelatih Barcelona B. (nan)