Tersangka BP, mengaku orang tuanya dihina oleh korban sebelum lebaran Idulfitri 1445 H tadi. “Saat itu saya tidak menanggapinya. Memilih menjauh, meski beberapa kali saya juga dipukul korban dan temannya,” akunya.
Sekitar 2 atau 3 hari dari perkelahian pertama itu, lanjut tersangka BP, korban juga menantang untuk tawuran. Lagi-lagi tersangka BP mengaku tidak menanggapinya.
“Waktu tantangan terakhir tanggal 15 April itu, saya terima tantangan korban untuk tawuran di Jl Talang Kerangga, tidak jauh dari rumah kami berdua," ujar BP, yang tetangga beda lorong dengan korban.
Tersangka BP mengajak teman-teman nongkrongnya tersebut untuk tawuran dengan korban. Mereka membekali diri dengan senjata jam. Begitu melihat sampai di lokasi tawuran dan melihat korban, langsung mereka serang.
TEWAS: Kapolsek IB II Kompol Azizir Alim, mengecek kondisi korban Firmansyah saat masih di rumah sakit-FOTO: IST-
"Saya sendiri membacok korban 2 kali, lupa di bagian mana. Sebab suasana malam gelap, saya sembarang saja membacok, yang penting kena,” kenangnya.
Korban berusaha lari menyelamatkan diri, namun terjatuh. “ Melihat korban terjatuh, rekan saya yang lain ikut membacoknya. Saat korban sudah terkapar, langsung kami tinggalkan korban. Tapi saat itu kami lihat korban masih hidup," sebut BP, diamini pelaku yang lain.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban Firmansyah (16), tewas dikeroyok dengan luka tusukan di leher belakang, dan pinggang belakang sebelahan kanan.
BACA JUGA:Venue Tawuran Tersebar di Kota Palembang, Ratusan Anak Diamankan Tapi Tidak Ada Tempat Pembinaan
Korban merupakan warga Jl Ki Rangga Wirasantika, Lr Darmawan Bakti, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan IB II, Palembang. Malam itu juga, 5 orang berhasil diamankan aparat Polsek IB II.
Terbunuhnya sang buah hati, membuat Fitri (39) berduka, Dia baru dapat kabar dari polisi, setelah jenazah putranya berada di RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
"Ada polisi datang ke rumah memberitahukan jika anak kami sudah dibawa ke rumah sakit karena berkelahi. Begitu datang ke rumah sakit ternyata anak saya sudah meninggal," tuturnya, di depan ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
Harapan Fitri untuk bisa melihat Firmansyah (16) tumbuh berkembang dan menggapai cita-citanya pupus sudah.