Si Buah Hati Jatuh Sakit Usai Mudik, Ini yang Harus Dilakukan

Minggu 14 Apr 2024 - 20:47 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

BACA JUGA:Jangan Abaikan, Sembelit Bisa Jadi Tanda Perimenopause

BACA JUGA:Ternyata Banyak Manfaat Konsumsi Ubi Jalar bagi Kesehatan. Nomor 2 Cegah Sembelit

3.Diare
Penyebab diare pada anak beragam, seperti infeksi virus, bakteri, parasit, jamur, alergi makanan, intoleransi makanan, obat, peradangan saluran cerna, atau penyakit lainnya.

Terkadang, diare pada anak juga bisa merupakan gejala infeksi lainnya, seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, infeksi saluran kemih, dan masih banyak lagi. Sebagian besar kasus diare akut pada anak disebabkan oleh virus, yaitu rotavirus. Umumnya, ada dua jenis diare: akut dan berkelanjutan (kronis).

Diare akut terjadi dalam jangka waktu kurang dari 14 hari, sementara diare kronis terjadi lebih dari itu. Berdasarkan panduan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada lima pilar tata laksana diare akut pada anak, yaitu:

* •    Rehidrasi, yaitu pemberian cairan yang cukup serta mengatasi dehidrasi.
* •    Seng (zink), untuk memperbaiki vili usus anak yang rusak.
* •    Nutrisi, yang harus tetap dijaga selama anak diare.

* •    Penggunaan antibiotik secara selektif pada kasus tertentu.
* •    Edukasi orang tua mengenai tanda dehidrasi dan menjaga kebersihan.

Jika anak mengalami diare kronis, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter untuk mencari tahu apa penyebabnya, sehingga bisa ditangani secara tepat.
4. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah ketidakmampuan mengeluarkan tinja secara sempurna, yang terlihat dari berkurangnya frekuensi buang air besar dari biasanya, tinja lebih keras, lebih besar, dan lebih nyeri dibanding sebelumnya. Selain itu, perut teraba keras akibat penumpukan massa tinja.

BACA JUGA:Buah Salam: Penyembuh Alami dari Diare Hingga Diabetes!

BACA JUGA:7 Obat Alami Bagi Penderita Diare, Mudah Dicari dan Kantong Makin Hemat!

Keluhan ini biasanya terjadi lebih dari 2 minggu. Penyebabnya  sembelit pada anak di antaranya adalah menahan buang air besar, kurang serat, kurang cairan, efek samping beberapa obat, serta bisa juga terjadi apabila anak sedang dalam kondisi sakit. Ini semua hanya bersifat sementara.

Cara mengatasinya adalah dengan:
* •    Diet tinggi serat dengan perbanyak sayur dan buah.

* •    Berikan makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt.
* •    Perbanyak asupan cairan.

* •    Banyak bergerak untuk membantu pergerakan usus mengeluarkan tinja.
* •    Ajarkan anak untuk rutin buang air besar.

* •    Penggunaan obat pelunak tinja dengan pengawasan dokter.
5. Ruam popok

Kategori :