PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID-Di tengah hiruk pikuk perkotaan Palembang, terdapat sebuah masjid di daerah pinggiran yang memiliki tradisi unik di bulan Ramadhan.
Masjid Nurul Hikmah namanya. Di bawah binaan PRM Kelurahan Talang Kemang PCM Gandus Palembang. Selama 4 tahun terakhir, mengadakan program buka bersama dan magrib berjemaah dengan target 100 orang setiap harinya. Kalau melihat kondisi masjid di tengah perkotaan yang jemaah salat Magrib yang berbuka di sana banyak sudah biasa karena lalu lintas. BACA JUGA:Mahasiswa 16 Negara Belajar Budaya-Sejarah, Menuju Universitas Muhammadiyah Palembang Unggul BACA JUGA:MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Palembang Panen Perdana Kebun Hidroponik Voume masyarakat yang lewat dan bertempat tinggal di sekitar masjid juga padat. Seperti apa syiar dakwah di Masjid Nurul Hikmah Kelurahan Talang Kemang Kecamatan Gandus, Palembang? Masjid Nurul Hikmah sebuah masjid terpencil di pinggiran tepatnya perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin. Jumlah jemaahnya ramai hingga ratusan orang. Padahal jumlah masyarakat tidak begitu padat dan bisa dibilang tidak begitu banyak yang tinggal di sekitaran masjid. BACA JUGA:Tinjau Kampus STKIP Muhammadiyah di OKU TImur, Menko PMK Bilang Begini BACA JUGA:PKLT Berakhir, Mahasiswa IKesT Muhammadiyah Palembang Berhasil Tingkatkan Taraf Kesehatan MasyarakatDi awal berdiri, Masjid Nurul Hikmah terletak di daerah terpencil, sekitar 40-50 menit dari pusat kota tidak langsung ramai seperti sekarang.
Lokasinya yang bukan jalan perlintasan pekerja membuat masjid ini sepi, dengan jemaah saat salat magrib hanya sekitar 20 orang.
"Awalnya, sekitar 4 tahun lalu, kami ingin memakmurkan masjid dan mengajak jemaah untuk buka bersama dan magrib berjemaah," ujar Harjuna, ketua PRM Talang Kemang sekaligus ketua masjid.
Melihat kondisi ini, para pengurus DKM berinisiatif untuk membuka donasi dan menebar proposal.
BACA JUGA:IKesT Muhammadiyah Palembang Lepas 299 Mahasiswa PKL Terpadu TA 2023/2024
BACA JUGA:IkesT Muhammadiyah Palembang Resmi Melantik Wisudawan Baru
Di awal-awal perjuangan sempat terasa begitu berat karena kondisi keuangan masjid yang pas-pasan.
Ditambah lagi pada waktu itu belum begitu banyaknya infaq dari jemaah yang ingin membantu program ini.
Tapi lambat laun, program ini mendapat sambutan positif dari jemaah dan masyarakat umum.
Banyak warga yang berpartisipasi pada program ini. Ada yang menitipkan uang, yang mengirim makanan, buah dan lainnya.
Bahkan ada yang mengirim stok air mineral begitu banyak. "Bisa dilihat di bagian belakang Masjid ini banyak banget stok air minum dalam kardus, " benernya.
Tradisi buka bersama dan magrib berjemaah di Masjid Nurul Hikmah bukan hanya tentang mengisi perut.
Tapi juga tentang membangun kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antar jemaah.