BACA JUGA:Tim Gabungan Temukan Senpi Organik dan Selongsong Peluru di TKP
Panglima TNI memastikan, sampai kemarin belum ditemukan indikasi terjadi human error atau kesalahan personel yang memantik ledakan dan kebakaran di gudang amunisi nomor 6 itu.
”Kami tetap menurunkan tim untuk melakukan investigasi secara lebih komprehensif dan mendalam. Tujuannya bukan hanya menemukan penyebab ledakan, tapi juga demi perbaikan ke depan.," jelasnya.
Sejak Sabtu malam, tim investigasi termasuk Polisi Militer TNI sudah bekerja sejak Sabtu malam. Selain investigasi, penyisiran dampak ledakan terus dilakukan.
Tak lain untuk mencari dan mengumpulkan serpihan amunisi, selongsong peluru, dan sebagainya. Pendataan rumah-rumah warga yang terdampak ledakan juga dilakukan.
BACA JUGA:Insiden Peluru Nyasar Malam Tahun Baru, Polrestabes Palembang Selidiki dengan Langkah Ini
BACA JUGA:Kasus ke-2, Terjadi Lagi Peluru Nyasar di Malam Pergantian Tahun Baru
Pemerintah Daerah Jawa Barat memastikan bakal memperbaiki rumah-rumah yang rusak akibat ledakan.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di sekitar Gudmurah Kodam Jaya yang terdampak ledakan dan kebakaran gudang nomor 6.
Untuk kondisi gudang sendiri hancur dan rusak. Tapi dia bersyukur tak ada warga yang terluka bahkan meninggal.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menyampaikan, pemadaman api di gudang amunisi nomor 6 selesai sekitar pukul 03.45.
BACA JUGA:Peluru Nyasar Teror Warga Palembang, Dimana Saja Kejadiannya?
BACA JUGA:Simpan Air Softgun dan Puluhan Butir Peluru dalam Mobil
Tim Damkar langsung melakukan pendinginan. Bukan hanya di gudang amunisi nomor 6, pendinginan turut dilakukan di gudang nomor 5 dan nomor 7.
Hasan menjamin, tidak akan ada ledakan susulan. Karena itu, dia meminta masyarakat sekitar untuk tenang. ”Sudah kami nilai dampaknya, sudah tidak akan menimbulkan ledakan lagi,” kata dia.
Serupa dengan keterangan panglima TNI, Pangdam Jaya menyampaikan bahwa dugaan awal penyebab ledakan dan kebakaran adalah amunisi kadaluarsa dalam keadaan labil.
”Untuk detailnya masih akan kami identifikasi,” imbuhnya. Dia pun mendukung langkah-langkah yang dilakukan untuk menginvestigasi peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Wakapolda: Audit Sisa Peluru Hasil Latihan
BACA JUGA:Belajar Sederhana, Tak Trauma Suara Peluru-Bom
Namun demikian, dia memastikan bahwa sistem pergudangan di Gudmurah Kodam Jaya sangat baik dan tidak ada gangguan sistem apapun sebelum ledakan terjadi.
Sementara, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid pun angka bicara terkait ledakan dan kebakaran di Gudmurah Kodam Jaya.
Dalam keterangan tertulisnya, dia menyatakan bahwa TNI AD harus menyiapkan standar penanganan, pengamanan, pemeliharaan, dan perawatan alutsista.