BACA JUGA:Resmi Buka 21 Maret, Ini Biaya Pendaftaran UTBK SNBT dan Regulasi Pendaftarannya
Tak hanya itu, Bekti juga mengingatkan bahwa setiap tahunnya, nilai peserta UTBK SNBT cenderung menurun dari sesi ke sesi.
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan peserta yang terlalu fokus pada soal-soal sebelumnya dan kurang mampu untuk menjawab soal-soal dengan cara yang lebih natural dan fresh.
"Padahal, jika tidak terpaku pada pola-pola tertentu, peserta bisa lebih leluasa dan cerdas dalam menghadapi berbagai jenis soal," tutupnya.
Diketahui, Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan instrumen uji yang dirancang khusus untuk menilai kemampuan berfikir siswa sekolah yang akan menjadi calon mahasiswa baru.
BACA JUGA:Rata-Rata Nilai Lolos UTBK 2023 di UGM, Cek di Sini!
BACA JUGA:Rahasia Sukses Skor UTBK 700 ke Atas dalam Waktu Singkat, Calon Mahasiswa Baru Wajib Tau!
Tes ini tidak sekadar mengukur kemampuan akademik, tetapi lebih kepada kemampuan untuk memahami dan bernalar, yang merupakan fondasi utama untuk berhasil dalam pendidikan formal, terutama di tingkat perguruan tinggi.
Kemampuan ini tidak didapat secara instan, melainkan berkembang melalui proses belajar yang berkelanjutan dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
TPS sendiri terdiri dari empat komponen utama yang saling terkait dan saling mendukung, yaitu Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif.
Komponen pertama, Penalaran Umum, menjadi fokus utama karena mencakup tiga sub-komponen penting: penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai permasalahan dan menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks, khususnya dalam konteks akademik.
Selain itu, tes literasi juga memiliki peran yang signifikan dalam mengukur kemampuan siswa. Literasi tidak hanya merujuk pada kemampuan membaca dan menulis.
Tetapi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang, seperti literasi komputer.
Lebih dari itu, literasi juga menggambarkan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kecakapan hidup sehari-hari.
Dengan adanya tes seperti TPS dan literasi, diharapkan mampu mengidentifikasi potensi-potensi siswa secara lebih holistik dan memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan dan kehidupan.
Ini juga menjadi bagian dari upaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dengan memperhatikan berbagai aspek penting dalam perkembangan siswa sebagai generasi penerus bangsa.