Pentingnya Niat dalam Berpuasa

Minggu 24 Mar 2024 - 22:04 WIB
Reporter : Martha
Editor : Edi Sumeks

Beberapa  sumber menyatakan  bahwa maag  juga dipicu  suasana kejiwaan dan emosi negatif Misalnya perasaan cemas, marah, dan semacamnya . Ketika berpuasa  bisa membuat  suasana  hati  menjadi lebih tenang,  ikhlas, pasrah, dan merasa  lebih dekat  kepada Allah SWT.

Perihal  ini secara teoritis bisa dijelaskan dengan teori  Ivan Pavlov  (Teori Classical Conditioning), seorang ahli fisiologi yang melakukan penelitian dengan kebiasaan dan perubahan perilaku. Pada eksperimennya, Pavlov mengukur jumlah produksi air liur  hewan tersebut.  Awalnya Ia membunyikan lonceng, disusul  memberikan makanan kepada hewan itu dan hewan tersebut mengeluarkan air liur ketika makanan telah dimunculkan.  

Pada eksperimen berikutnya, ketika  hewan itu  sudah terkondisi  dan  terbiasa dengan suara lonceng yang diikuti  kehadiran  makanan, maka ketika pemberian makanan dihentikan, maka hewan itu masih tetap mengeluarkan air liur dengan hanya cukup didengarkan suara  suara lonceng  walau tanpa diberikan makanan.  

BACA JUGA:Ini Manfaat Berpuasa bagi Ibu Hamil

BACA JUGA:Benarkah Tidurnya Orang Berpuasa Dapatkan Pahala, Ini Penjelasannya

Bunyi  lonceng telah menjadi semacam  ‘anchor’ atau jangkar pikiran pada diri si hewan  untuk memicu air liurnya.  Dalam hal ini,  Pavlov telah melakukan ‘pemrograman’ , dengan  melakukan pembiasaan  yang menjadikannya  seolah-olah suara lonceng adalah sebagai tombol  otomatis pada diri hewan itu. Bahwa  kalau ada bunyi  lonceng, berarti ada makanan, dan itu memicu produksi air liur. 

Dan itu sebagaimana  kita  memasang  niat  yang berfungsi sebagai  remote control  psikologis dalam proses penghentian asam lambung  yang berkaitan dengan rasa lapar. Semoga kita terus memantapkan niat di bulan Ramadan ini sehingga mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik dan lancar. (*)

 

 

 

 

Kategori :

Terkait

Minggu 24 Mar 2024 - 22:04 WIB

Pentingnya Niat dalam Berpuasa