PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Isnanto Nugroho Suseno menyampaikan kilang-kilang milik Pertamina akan terus disiagakan, terutama pada momen kritis seperti Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun 2024 ini.
Hal itu disampaikannya saat Management Walkthrough (MWT) ke Kilang Plaju yang disebutnya sebagai kilang berjasa. “Tiga tahun terakhir, selama momen kritis seperti RAFI, Kilang Plaju termasuk yang dapat menjaga produksi secara konsisten,” kata Isnanto.
BACA JUGA:Pertamina Berhasil Atasi Kebocoran Sumur RJA 54
BACA JUGA:Adopsi ISO 26000 Dalam Keberlanjutan Usaha, Kilang Pertamina Plaju Raih Empat Penghargaan ICEA 2024
Dia menerangkan agar pekerja senantiasa mengingat aspek HSSE terutama Golden Rules, yakni Patuh, Intervensi, Peduli, serta terus menjaga rasa awareness & ownership.
Isnanto juga menyinggung pentingnya menjaga business legacy dalam menghadapi isu transisi energi. Ia menyebut, transisi masih akan tetap membutuhkan dukungan dari infrastruktur energi yang sudah ada.
Dalam konteks ini, memperkuat energy legacy menjadi bagian integral dari proses transisi energi.
“Penting justru kita memperkuat energy legacy, bagian dari transisi energi,” kata Isnanto. Berdasarkan proyeksi Kementerian ESDM, dikatakannya, hingga 2050 masih dibutuhkan 1,1 juta-1,3 juta barel crude oil (minyak mentah).
Produksi BBM masih akan tetap ada, hanya saja emisinya yang ditekan serendah mungkin.
Dengan proyeksi itu, maka Isnanto optimis posisi Kilang Pertamina tetap terjaga. “Yes transisi energi itu ada, tapi tidak perlu menjadi khawatir berlebihan, dan jangan juga menggampangkan, kita harus tetap siapkan rencana-rencana,” katanya.
"Salah satu tugas utama kita mempertahankan efisiensi biaya produksi," ungkap Isnanto. Hal ini dianggap krusial karena menentukan kilang mana yang dapat bertahan dalam persaingan global.
Selain menjaga business legacy, PT KPI juga mendapat mandat untuk memasuki bisnis low carbon, sebagai ruang pertumbuhan berikutnya.
Misalnya, bisnis petrokimia dan biofuel. “Langkah masuk ke dalam petrokimia dan biofuel menjadi strategi yang harus diambil untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” paparnya.
General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo memastikan kondisi kilang RU III aman dan andal, serta seluruh pekerjanya dalam keadaan sehat.
Yulianto juga menegaskan bahwa hubungan dengan lingkungan sekitar tetap kondusif, dengan komunikasi yang baik terjalin antara pengelolaan kontraktor, masyarakat, dan forkopimda.