PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Saat ini memang masih musim hujan, tapi persiapan mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau harus lebih awal digelar. Kepala Badan Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana menjelaskan berdasarkan data dan prediksi BMKG, Indonesia termasuk Sumsel masih masuk kategori El nino pada saat musim kemarau nanti. Dimana El Nino ini akan terjadi pada awal Juni-Agustus. 2024.
“Jadi tadi disampaikan musim kemarau akan berlangsung Juni-Agustus, sehingga kita perlu siaga karhula sejak Juni,” katanya saat rapat persiapan Rakor Karhutla 2024 bersama BMKG dan instansi terkait, kemarin.
Namun begitu, pihaknya terus memantau setiap daerah lantaran peningkatan status ini harus memperhatikan beberapa indikator di 2 daerah rawan karhulta seperti titik hotspot dan lainnya. “Untuk menaikkan status siaga, setidaknya harus ada 2 daerah yang telah terjadi Karhutla. Indikator lain BMKG sudah menyampaikan laporan jika musim kemarau telah tiba sehingga bisa berdampak pada karhutla,” bebernya.
Saat ini belum masih ada hujan di Sumsel. Meski begitu, kesiapsiagaan penanganan karhutla harus selalu dilakukan agar antisipasi lebih dini dan cepat. “Ya, kalau dari tadi itu kemarau mulai Juni hingga Agustus, tapi kita sendiri sudah melakukan persiapan sejak akhir April karena antisipasi Pemda setempat dilakukan lebih awal,” papar dia.
BACA JUGA:Sumsel Optimis Bisa Lebih Baik, Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Rakorsus Antisipasi Karhutla
Pemprov Sumsel hingga saat ini belum menaikkan status siaga karhutla mengingat hampir seluruh wilayah masih alami hujan intensitas ringan-lebat. Saat ini jumlah hot spot yang terlihat baru mencapai belasan. "Kondisi Sumsel berbeda dengan Riau yang sudah menaikkan statusnya menjadi siaga. Daerah pesisirnya sudah jarang hujan meskipun di wilayah lain masih ada (hujan). Sumsel ini berbeda, saat ini masih turun hujan di hampir seluruh wilayah," tegasnya.
Asisten I Bidang Pemerintah Setda Sumsel, Edward Chandra, menambahkan pada rapat ini instansi dan stakeholder terkait diminta paparan persiapan karhulta. Mengingat, tahun ini El- Nino masih melanda Indonesia. “Kita lakukan agar antisipasi karhulta sejak awal dan apa apa saja dibutuhkan untuk penangganan,” papar dia.
Dikatakan, persiapan mulai dari personel, peralatan, hingga logistik termasuk menjaga embung-embung hingga pengujian kepatuhan dari tim DLKH terkait persiapan perusahaan menghadapi karhutla di Sumsel, baik yang bergerak di bidang kehutanan atau perkebunan. “Akan ada tim yang turun ke perusahaan. Total ada 53 perusahaan akan kita cek kepatuhannya,” pungkas dia. (yun/fad)