PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Semua pihak terkait diminta untuk dapat menahan diri dengan tidak memberikan pernyataan terkait insiden ambruknya Girder (gelagar) proyek pembangunan Fly Over (Jembatan Layang) terjadi di Persimpangan Kereta Api Bantaian Desa Penanggiran Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim 7 Maret 2024 lalu.
Insiden ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dua pekerja meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Salah satu korban luka adalah Mufaridin (37), pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) 3 Palembang.
Permintaan ini disampaikan oleh Federasi Serikat Pekerja Perkeretaapian (FSPP) melalui Kepala Divisi (Kadiv) Humas, Cerah Buana agar dapat menunggu pengumuman resmi dari pihak yang di berikan kewenangan melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut.
BACA JUGA:Terima 8.205 Formasi, Muba Terbanyak Alokasi CPNS-PPPK di Sumsel
BACA JUGA:Beredar Nama Plt Ketua KONI Berikut Nama-nama Pengurus Baru, Ini Reaksi KONI Sumsel!
Serta belum ada kesimpulan mengenai dugaan penyebab insiden itu terjadi.
Hal ini menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh salah satu pejabat dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) Sumsel yang dimuat di salah satu media online nasional.
Yang menyatakan jika ambruknya Girder pada proyek Fly Over Bantaian ini diduga diakibatkan oleh misskomunikasi atau kesalahpahaman antar operator.
"FSPP menghimbau kepada semua pihak untuk menyampaikan statement hal yang arif dan bijaksana, karena proses investigasi masih berlangsung. Untuk itu kami mohon tidak memberikan kesimpulan dan dugaan secara dini penyebab insiden tersebut," pinta Cerah saat rilis terkait kasus ini di ruang pertemuan VIP Stasiun Kertapati pada Kamis, 21 Maret 2024 siang.
BACA JUGA:Antara Mitos dan Fakta, Ini 7 Jurusan Tersulit Masuk dan Lulus, Adakah Pilihan SNBT-mu?
BACA JUGA:Daftar Jurusan Pendaftar Terbanyak di UPI Menurut SNBT 2023, Adakah Jurusan Tujuanmu?
Sebelumnya, insiden ambruknya Girder Fly Over di Persimpangan KA Bantaian yang terjadi pada 7 Maret 2024 silam sekitar pukul 11.09 WIB membuat heboh.
Dalam rekaman CCTV yang tersebar di media sosial (medsos) terlihat gelagar yang terbentang diantara dua penyangga tiba-tiba ambruk.
Di saat yang bersamaan melintas KA Batubara Rangkaian Panjang (Babaranjang) dalam keadaan kosong tanpa muatan dari Palembang menuju Muaraenim. Seketika, gelagar berbahan baja dan