SUMATERAEKSPRES.ID-Beban mental dan emosional pada ibu yang baru saja melahirkan dapat menyebabkan gangguan mental seperti baby blues dan depresi pasca-persalinan.
"Seorang ibu yang baru mengalami perubahan proses itu, secara mental atau psikisnya mengalami beban yang bisa mengganggu orang di lingkungan, termasuk anaknya," kata Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Kelompok Staf Medis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta I Putu Gede Kayika melansir Antara.
"Kondisi seperti itu ada banyak, seperti baby blues, kalau kita lihat itu masih tergolong ringan. Ada yang lebih berat lagi, itu depresi postpartum," tambahnya.
Selain itu, ia menilai bahwa banyak perempuan yang menghadapi tantangan besar dalam mengelola perubahan fisik, psikis, dan emosional signifikan usai melahirkan.
Kata dia, kondisi tersebut dapat menimbulkan gangguan mental pasca-melahirkan yang gejalanya bisa berupa munculnya perasaan sedih, kecemasan, kebingungan, serta kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:15-60 Hari, Lama Cuti Ayah untuk PNS yang Istrinya Melahirkan di Indonesia. Kapan Berlaku?
BACA JUGA:Kabar Gembira! PNS dan PPPK Pria Dapat Cuti Ayah saat Istri Melahirkan, Cek Lama Waktunya
Putu menambahkan, ibu yang baru melahirkan juga bisa mengalami penurunan nafsu makan yang menyebabkan berat badan turun, kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serta merasa tertekan sepanjang hari.
Di samping itu, ia melanjutkan, perempuan yang baru melahirkan dapat merasakan kelelahan yang berlebihan, kesulitan tidur, perubahan suasana hati tiba-tiba, serta kewalahan menjalankan tugas-tugas baru setelah kelahiran bayinya.
Perubahan-perubahan yang dialami oleh ibu pasca-melahirkan, menurut dia, bisa membuat mereka merasa terlalu lelah untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati seperti menonton dan beraktivitas di media sosial.
Putu mengatakan, gejala-gejala tersebut menandai terjadinya depresi pasca-melahirkan apabila berlangsung lebih dari dua minggu dan menghambat tugas ibu dalam merawat bayi.
"Kurang lebih gejala awalnya mirip gitu. Tapi, biasanya baby blues terjadi seminggu atau dua minggu pertama," katanya.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan
BACA JUGA:Perut Kamu Buncit Usai Melahirkan? Begini 7 Trik Ampuh Mengecilkannya Pasca Melahirkan
"Sementara yang lebih berat itu akan lebih dari dua minggu dan bisa masuk ke dalam kategori depresi pasca-melahirkan. Jadi, intensitasnya lebih berat dengan durasi yang lebih lama hingga bisa menghambat fungsi dari ibu dalam aktivitas sehari-harinya sebagai orang yang punya bayi," jelasnya.