Nuraini, seorang ibu yang anaknya diamankan petugas tampak tak kuasa menahan tangis. Menurutnya, waktu anaknya diciduk sedang bermain handphone (hp) di warung depan rumah kakeknya. "Dia sedang main HP, tapi tidak tahu kalau karena tawuran. Sebab saat itu cuma bilang cuma diamankan dan bisa pulang. Tidak tahunya masuk ke pembinaan. Padahal harapan kami bisa segera pulang," ujarnya sembari mengusap air mata.
Peran Sarung-Petasan Kepergok Brimob
Apes, lima remaja tanggung yang sedang perang petasan dan sarung di Jl Srijaya Negara, Kelurahan Bukit Besar, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Sabtu (16/3) malam kena batunya. Aksi mereka dipergoki Tim Hastiguna Satbrimobda Sumsel yang tengah melaksanakan patroli rutin.
BACA JUGA:Kumpul di Gudang Boenjit Bersiap Konvoi ke Lokasi Tawuran, Polisi yang Datang, 2 Remaja Tertangkap
BACA JUGA:Meresahkan, 6 Pelajar di Prabumulih Hendak Tawuran, Disita 2 Celurit Panjang, Samurai dan Pedang
Sebenarnya, ada belasan remaja yang terlibat. Tapi berhasil diamankan lima orang, yang lain lolos. Setelah digeledah, mereka kedapatan membawa sajam. Terpaksa diamankan ke Mako Satbrimobda Sumsel.
Dansatbrimobda Sumsel, Kombes Pol Sunardi SIK melalui Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kompol Ferry, pihaknya ‘terjun’ sebagai wujud kehadiran Polri di tengah masyarakat. “Kita berhasil mengamankan dan membubarkan sebelum mereka melakukan aksi tawuran, lalu menyerahkan para remaja itu ke Polsek IB 1,” tukasnya. (afi/kms)
Seorang ibu menangis karena anaknya dikirim ke LPKS di Indralaya untuk jalani pembinaan.-foto : budiman/sumeks-