Melihat Usaha Kue Rumahan, Shashi Kitchen ala Emma Eliyana
SUMATERAEKSPRES.ID - Sosok Emma Eliyana bisa menjadi inspirasi bagi ibu rumah tangga (IRT) yang berada di rumah tapi ingin tetap produktif. Lewat usaha kue rumahannya Shashi Kitchen, Emma pun tetap berpenghasilan dari rumah. Seperti apa ceritanya?
Agustina Saridewi - PALEMBANG
SHASHI Kitchen berdiri sekitar tahun 2016. Idenya berasal dari keluarga sendiri, ibu, suami dan anak yang suka makan kue dan cemilan-cemilan ringan. "Kalau nama brandnya Shashi Kitchen, karena dulu saya lama dikasih keturunan (anak, red). Jadi ketika dikasih anak, rasanya dikasih rezeki yang besar dari Allah. Sehingga kelak punya usaha ingin dinamai seperti nama anak saya Shashi. Singkat cerita saat buka usaha makanan, saya kasihlah nama Shashi Kitchen yang artinya Dapur Shashi," ungkapnya, kemarin.
Nama ini bermakna semua makanan hasil olahan Ibu Shashi di rumah. "Karena saya hanya ibu rumah tangga, namun tetep produktif sambil berjualan walau di rumah saja," ungkapnya, kemarin. Pembuatan kue dari Shashi Kitchen ini menggunakan bahan baku utama yang membeli langsung dari petani, seperti tape.
"Kita punya produk utama gabin tape. Tapenya kami ambil langsung dari petani yang khusus jual tape mentega. Sementara untuk kue lapis pepe-nya menggunakan santan kelapa murni grade A. Saya beli di pasar tradisional bahan bahan pokok kue lainnya telur, gula, terigu," jelasnya.
BACA JUGA:Silaturahmi, Langsung Fokus PPDB, Teddy Pakai Tukin Pribadi untuk Snack Pegawai Disdik
BACA JUGA:Nah Lho, Anak-anak Mual dan Muntah-Muntah usai Sarapan Snack Pagi Sekolah. Apa Menunya?
Dalam proses pembuatan kue lapis pepe, lanjutnya, butuh waktu kurang lebih 2 jam saat pemasakan. Kemudian untuk siap dipotong kurang lebih butuh waktu 4-5 jam sebab membutuhkan waktu lama untuk pendinginan agar rapi saat dipotong. "Pemasaran aneka kue Shashi Kitchen hanya melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp. Kalau di IG namanya Shashi_Kitchen_Palembang, Facebooknya juga sama," tuturnya.
Sementara untuk offline, pelanggan bisa datang langsung ke rumah di Jalan Muhammad Mansyur Lorong Sungai Itam RT 15, Bukit Lama Palembang. "Tapi semuanya sistem PO atau pre-order, karena dibuat sesuai pesanan. Tidak ready setiap hari, jadi semuanya fresh," ujarnya.
Soal harga seperti kue lapis pepe dijual satu loyang Rp130.000, sudah free potong dan dikemas pakai plastik biar rapi dengan ukuran loyang 20x20. "Sehari saya bisa jual kue lapis pepe paling banyak sampai 10 loyang. Sebulan bisa hasilkan 50 loyang lebih, alhamdulillah karena kita jual kue lain juga,” sebutnya.
Dijelaskan, kue rumahan ini punya segmen pasar yang luas, pembeli beragam mulai dari ibu-ibu usia 25 tahun ke atas, atau bapak-bapak yang lebih suka kue tradisional. Ada yang dikonsumsi sendiri, atau dikirim sebagai hampers untuk keluarga tercinta.
BACA JUGA:3 Kue Kacang Maknyus, Mudah Dibuat Untuk Lebaran. Intip Resepnya
"Semua kue yang kita produksi di Shashi Kitchen itu saya kerjakan sendiri, belum ada karyawan karena keterbatasan tempat produksi. Makanya semua kue yang saya buat juga masih terbatas misalnya gabin tape sehari 150 pcs, kue lapis pepe 10 loyang, aneka bolu lainnya 10 loyang per item, stik bawang 10 kilo sehari, dan sebagainya," bebernya.