SUMATERAEKSPRES.ID - Hajar Aswad, batu hitam yang terletak di Ka'bah, tidak hanya menjadi objek peribadatan bagi umat Islam, tetapi juga menyimpan sejarah penting dalam perkembangan agama Islam.
Batu ini, juga dikenal sebagai blackstone, diyakini berasal dari surga dan dipersembahkan khusus untuk Nabi Ibrahim saat membangun Kakbah.
Menurut Islamic Lenmarc, awalnya batu ini berwarna putih, namun menjadi hitam karena dosa-dosa manusia yang menyentuhnya, seperti yang diriwayatkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
Batu Hajar Aswad dianggap sebagai jantung Kakbah dan memiliki keutuhan hingga beberapa peristiwa sejarah mengakibatkannya terpecah menjadi delapan bagian dengan ukuran yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Batu Bacan: Pesona Kecantikan yang Tetap Memikat di Pasar Batu Akik, Kamu Punya?
BACA JUGA:Semen Baturaja Pertahankan Market Share 33 Persen
Meskipun batu ini telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang, termasuk dicurinya pada tahun 930 Masehi dan pengembalian pada tahun 952 Masehi, tetapi keberadaannya masih menjadi pusat perhatian umat Islam yang melaksanakan ibadah haji.
Setiap tahun, jutaan jemaah haji melakukan tawaf di sekitar Ka'bah, dengan menyentuh atau mencium Hajar Aswad sebagai bagian dari ritual ibadah.
Namun, selain nilai religiusnya, Hajar Aswad juga menarik minat banyak ahli geologi dan peneliti di seluruh dunia.
Penampakan batu ini melalui foto-foto beresolusi tinggi baru-baru ini diungkapkan oleh pemerintah Arab Saudi, memicu minat untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat ilmiahnya.
BACA JUGA:Korupsi Berjemaah, Kejari OKI Tahan 2 Tersangka Baru Korupsi PADes Bukit Batu
BACA JUGA:Brutal, 2 Pria Penuh Tato Ini Keroyok Korban Pukuli Pakai Batu dan Seret di Jalan
Studi mendalam tentang Hajar Aswad mengungkapkan sejumlah keistimewaannya. Meskipun tergolong sebagai batuan padat, batu ini tidak tenggelam jika dimasukkan ke dalam air.
Selain itu, batu ini juga memiliki karakteristik meteorit, yang mengarah pada hipotesis bahwa batu tersebut berasal dari meteorit.
Namun, meskipun banyak penelitian telah dilakukan, asal usul sebenarnya dari Hajar Aswad masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Batu ini tetap menjadi objek penelitian dan kajian mendalam bagi para ahli, menantang mereka untuk mengungkap rahasia di balik keberadaannya yang unik.