Menurut Surya,, dibutuhkan waktu setidaknya sekitar satu bulan untuk membuat lagi grider yang rusak. Sedangkan launcher-nya kurang lebih memiliki panjang 50,8 meter. “Tapi diusahakan selesai tepat pada waktunya, itu sekitar bulan juni tahun ini," ulasnya.
Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra SH SIK MM mengatakan para korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. "Ini adalah insiden kecelakaan kerja dimana ada kereta api dari arah Palembang ke Muara Enim yang tertimpa grider proyek pembangunan fly over," ungkapnya. .
Dengan terjadinya insiden ini, sedang difokuskan upaya evakuasi supaya jalan umum Palembang-Muara Enim terbuka dan bisa dilewati. "Untuk korban itu berasal dari pekerja proyek dan PT KAI," beber Aida.
BACA JUGA:Selip di Rel, Tersambar KA Babaranjang
BACA JUGA:Tersambar KA Babaranjang, Cuma Lecet Jari Tangan
Terpisah, RSUD Kota Prabumulih menerima limpahan tiga korban setelah sebelumnya ditangani tim medis Puskesmas Gunung Megang. Dirut RSUD Prabumulih, drg Sri Widiastuti melalui Humas RSUD Denni Kurniawan menyebutkan, ada 3 korban yang dibawa ke RSUD Kota Prabumulih.
"Ketiga korban masuk pukul 14.30 WIB ke IGD RSUD Prabumulih," sebutnya.
Ketiga korban, EE warga Tanjung Barangan, Palembang. Lalu, ES warga Sidobasuki Lampung dan MH warga Karya Baru. "Dua korban tercatat sebagai PNS PUPR Provinsi Sumsel dan 1 orang pekerja Wika Beton," bebernya.
Untuk keadaannya sendiri, kata dia. 1 orang dijahit di kepala dan 2 orang lainnya masih menunggu hasil Rontgen. "Ketiganya saat ini dalam kondisi sadar," sebutnya mengaku ketiganya belum bersedia dibincangi awak media karena masih trauma dan butih istirahat.
Sementara itu, di RS Bunda Kota Prabumulih terdapat dua korban yang juga dilakukan perawatan. "Ada dua korban di RS Bunda," ujar Didi, Humas RS Bunda.
Kedua korban, saat ini kondisinya masih lemah dan masih menunggu hasil rontgen. "Kemungkinan ada fraktur," tukasnya mengaku keduanya merupakan pekerja dan semuanya laki-laki. (way/chy)