LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebentar lagi masyarakat mulai menghadapi momen pemilihan kepala daerah (pilkada), November mendatang.
Sejumlah nama tokoh menjadi publik figur mulai bermunculan. Mereka dinilai berpotensi mencalonkan diri di wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM).
Khusus di Mura diprediksi akan terjadi persaingan sengit antara sosok Hj Ratna Mahmud yang saat ini menjadi Bupati Mura dan Hj Suwarti, Wakil Bupati Mura.
BACA JUGA:Kronologi Tenggelamnya Bocah di Sungai Piring Musi Rawas, Korban Sempat Lemas Tak Sadarkan Diri
BACA JUGA:Polisi-TNI Kawal Ketat Surat Suara di Musi Rawas
Kedua tokoh publik ini mau tidak mau harus berpisah. Karena Hj Suwarti sudah dua periode secara berturut-turut menjabat selaku wakil bupati.
Hj Ratna Mahmud send iri merupakan tokoh publik lokal yang memiliki banyak pendukung khususnya di Mura. Ratna merupakan adik Ibnu Amin, mantan Bupati Mura.
Sedangkan ayahnya, Pangeran Muhammad Amin merupakan sosok pahlawan kemerdekaan RI di Muara Beliti, yang menjadi amtenar di era kependudukan kolonial Belanda.
Sedangkan Hj Suarti merupakan sosok idola kaum hawa khususnya bagi masyarakat Trans Sumatera yang mendominasi wilayah Merasi dan wilayah lainnya.
BACA JUGA:PARAH! Gegara Minta Cerai, Istri Dibakar Suami di Musi Rawas
BACA JUGA:Hj. Rita Suryani Serap Lebih dari 70 Aspirasi di Musi Rawas Utara
Mulai dari Tugumulyo, Megang Sakti, Suberharta, Purwodadi, Jaya loka dan Sukakarya.
Sosok Hj Suarti merintis karier selaku bidan desa di SP3, lalu menjadi bidan terkemuka di Megang Sakti. Dia pernah berkarier di DPRD Muratara dan dua periode menjadi Wakil Bupati Mura, menjadikan sosoknya sebagai bidan idaman.
Kekompakan masyarakat trans Sumatera menjadi basis dan lumbung suaranya.
Dalam UUD 1945 diatur batasan periodisasi masa jabatan presiden, yakni selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan.