EMPAT LAWANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Empat Lawang, salah satu wilayah penghasil padi di Sumsel, diperkirakan akan mulai memasuki masa panen pada bulan Maret 2024. Hal ini seiring dengan capaian luas tambah tanam (LTT) dan luas tambah panen (LTP) padi yang cukup tinggi pada Februari 2024.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Empat Lawang, LTT padi pada 29 Februari 2024 mencapai 1.924,5 hektare, sedangkan LTP padi mencapai 1.553,5 hektare. Kepala Dinas Pertanian Empat Lawang, Hendra Lezi, mengatakan bahwa capaian LTT dan LTP padi tersebut merupakan hasil dari upaya percepatan tanam yang dilakukan oleh petani di wilayahnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, serta pihak-pihak terkait lainnya, dalam memberikan bantuan berupa benih, pupuk, alat dan mesin pertanian, serta penyuluhan.
"Kami berharap dengan percepatan tanam ini, produksi padi di Kabupaten Empat Lawang bisa meningkat dan bisa menjadi lumbung pangan di Sumsel," ujar Hendra Lezi.
Menurutnya, sebagian besar lahan padi di Empat Lawang berada di tiga kecamatan, yaitu Pendopo, Lintang Kanan, dan Paiker. Ketiga kecamatan ini memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan padi berkualitas dan berdaya hasil tinggi.
BACA JUGA:Produksi Padi Sumsel Tertinggi di Sumatera
BACA JUGA:Full Mekanisasi, Tanam Padi VUB, Produksi 1 Ha 10 Ton
Namun di kecamatan lain juga ada lahan padi, seperti di Kecamatan Tebing Tinggi, Muara Pinang. "Kami berharap hasil panennya nanti stabil dan tidak terganggu oleh faktor cuaca atau hama dan penyakit," tuturnya.
Ia juga juga memastikan padi yang dihasilkan petani di Empat Lawang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Ia juga mengimbau kepada petani untuk tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dalam proses budidaya padi.
"Kami ingin padi yang dihasilkan oleh petani di Empat Lawang tidak hanya melimpah, tetapi juga berkualitas dan bernilai tambah. Kami juga ingin padi ini bisa menjadi salah satu komoditas unggulan dan andalan Empat Lawang, yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat," pungkasnya. (eno)