Dua hari lalu, Ar sempat menjelaskan kalau S, merupakan Kasi PMD merangkap bendahara kecamatan yang ia pimpin. “Tapi di ruangan itu tidak hanya kami berdua. Ada Arsandi, pegawai lain juga. Jadi kami bertiga,” tegasnya. Dalam video itu, Arsandi memang tidak terlihat karena kursi dan mejanya di balik lemari.
“Itu video editan. Kondisi di luar pada hari itu sedang ramai," bebernya. Dia menduga video itu direkam pada 17 Januari lalu. Sebab, saat itu mengenakan pakaian Korpri. "Saat itu saya pulang ke kantor dan ketika itu cuaca panas, jadi buka baju. Saya hanya pakai baju dalam kaus putih saja di dalam ruangan," bebernya.
BACA JUGA:Itu Fitnah Sangat Keji, Bantahan Camat di Ogan Ilir, Soal Video Bareng Wanita di Ruang Kerja
Ar membenarkan duduk berhadapan dengan S, sebagai bendahara kecamatan. Saat itu, dia menerima laporan dari S. Tapi tidak benar stafnya itu tidak mengenakan pakaian bagian bawah. Lalu, Ar sempat ke WC karena ingin buang air kecil. Setelah selesai menerima laporan, Ar mengaku kembali menghadiri musrenbang di salah satu desa hingga sore hari.
Terkait video yang disebut-sebut hasil rekaman CCTV. AR menyebut ruang kerjanya tidak memiliki kamera pengawas. Dia mengaku tak tahu dari mana asal video tersebut dan bagaimana video tersebut bisa diambil. "Ruangan tanpa CCTV. Pasang CCTV di situ sama saja maling," cetusnya.(dik/)
Muhsin Abdullah--