Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID – Hujan cukup deras tak mengurungi niat pemburu baju bekas yang ada di pasar Lemabang kota Palembang. Beratapkan terpal pedagang baju bekas tetap bertahan menunggu pembeli yang berdatangan. Buktinya sekitar pukul 10..00 Wib, para pembeli berdatangan mencari pakaian yang mereka butuhkan.
Muzni, salah satu pembeli yang datang dari Seberang Tangga Takat, terlihat Tengah mengobrak abrik baju bekas yang teronggok di lantai. “Mencari celana pendek yang bermerk pak. Biasanya banyak yang masih bagus. Barang brended tapi harga murah,” kata Muzni.
Dia sendiri bersama teman mencari pakaian yang masih layak untuk digunakan. “Kalau saya mencari jaket parasut mas. Jaket berbahan bagus tetapi, harganya hanya berkisar Rp 30 ribu. Memakainnya nyaman, tidak memalukan dan bisa digunakan untuk mencari keringat Bersama teman-teman,” kata Ali, pemuda yang biasa lari di Kambang Iwak ini enteng.
Ali sendiri mencari pakaian bekas tidak hanya di Pasar Lemabang. Dia juga terkadang mencari pakaian bekas di pasar Cinde ataupun di bawah jembatan Ampera. “Tiga tempat inilah yang biasa saja kunjungi. Karena memang pakaiannya terkadang baru datang. Jadi bisa memilih barang baru, walaupun bekasan,” kata dia.
Diketahui, tidak sulit menemukan lokasi Pasar pakaian bekas atau BJ di Lemabang. Letaknya di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, persis di samping jalan raya.
Pedagang yang berjualan di sini ada puluhan orang. Ada banyak pilihan Ketika berkunjung ke pasar Lemabang. Baju, jas, atribut pakaian olahraga, jaket parasut, celana Panjang dan lain-lain. Di sini konsumen juga dapat membeli tas bekas dengan berbagai kualitas dan harga. Namun Pasar BJ Lemabang hanya buka setiap hari Minggu.
Sehingga pasar ini ramai dikunjungi para penggemar BJ setiap hari Minggu apalagi saat hari libur. Banyak orang membeli pakaian di sini. Biasanya pedagang mulai membuka tokonya pada pukul 06.00 dan tutup pada pukul 12.00. Ada juga harga baju Bj yang dibanderol 5 ribuan, semua kebanyakan murah disini.
Sementara itu, salah satu pedagang pakaian bekas di pasar Lemabang, Ferdiansyah, mengatakan jika dirinya sudah sejak 1 tahun terakhir ini gabung berjualan di pasar Lemabang. “Sebelumnya kita berjualan dipasar Cinde. Tetapi, pasar cinde terlalu padat. Sehingga bergeser ke pasar Lemabang. Alhamdulillah kalau untuk penjualan lumayan tinggi. Bisa memenuhi kebutuhan keluarga untuk seminggu. Karena jualannya seminggu sekali,” kta Ferdi -sapannya-.
Menurutnya, dia memasok baju bekas ini sendiri dari Jakarta. “Ada juga kawan-kawan memasok baju dari Riau, Batam dan Jambi. Saya lebih suka mengambil baju dari Jakarta, karena belum di sortir. Jadi kalau kita dapat yang bagus, bisa dijual dengan harga sedikit tinggi,” kata dia. Sebelumnya dengan adanya larangan dari pemerintah, kata Ferdi, sempat baju bekas sulit didapatkan. Tapi sekarang sudah mulai pulih dan bangkit kembali. (iol/lia)