Tersangka Reza yang tergiur dengan imbalan Rp50 juta, pun awaknya sempat ragu dan menolak tawaran Devara.
“Namun dia memutuskan memberanikan diri, karena sangat membutuhkan uang. Dari janji Rp50 juta, baru terealisasi Rp23 juta,” urai Surawan.
Pembayaran itu, terdiri dari uang muka Rp15 juta, dan bentuk barang berupa iPhone senilai Rp8 juta.
BACA JUGA:Santer Isu Suap Rp1,34 M, Caleg Tak Melapor, Merasa Terancam, 2 Anggota Bawaslu Ngadu ke Polres OKU
BACA JUGA:Bagindo: Bisa Dijerat Pidana Pemilu, Jika Terbukti Benar Money politic
Bahkan uang digunakan untuk membayar sang eksekutor, dari hasil menjual barang-barang mewah milik korban sebesar Rp68 juta.
Barang mewah milik korban yang dirampas dan dijual tersangka, adalah jam tangan merek Rolex dan tas Louis Vuitton (LV), serta hp Samsung Zed Fold.
Kedua barang mewah tas LV dan jam Rolex itu, padahal biasanya dibandrol senilai ratusan juta rupiah itu.
Surawan menyebut, meski memiliki barang-barang mewah tapi korban bukan dari keluarga kaya.
“Korban itu bekerja sebagai broker, satu kerjaan dengan tersangka DA (Didot),” beber Surawan.
Dari seringnya bertemu satu kerjaan itu, Didot dan korban akhirnya ada saling ketertarikan. Baru pacaran sekitar 7 bulan.
Padahal, Didot sudah lebih dulu berpacaran Devara, selama 5 tahun. Terciduk selingkuh, Devara meminta Didot memilih dirinya atau korban.
Devara pun meminta korban tidak terlihat lagi di bumi ini. Sehingga ditafsirkan Didot permintaan untuk membunuh korban. Jadilah keduanya menyewa pembunuh bayaran, M Reza.
Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi, memastikan telah partainya memecat Devara Putri, usai menjadi tersangka pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka Saputri (24).
“Tentu secara aturan Partai, beliau tidak lagi menjadi anggota Partai Garuda. Iya (dipecat) tentu saja," terang Teddy, kemarin.
Sikap keji Devara itu merupakan tindakannya pribadinya. Partai Garuda tak memiliki kaitan atas peristiwa tersebut.
“Kebetulan saja caleg kita (Partai Garuda). Tindakannya itu tidak merepresentasikan kebijakan dan program partai politik," tegasnya. (air)