INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Mengoptimalkan penggunaan pupuk organik merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan penyubur tanah dari kandungan kimiawi.
Ternyata, banyak cara dan bahan murah di sekitar untuk membuat pupuk organik yang efektif bagi tanaman. Salah satunya, pembuatan pupuk eco enzym.
BACA JUGA:Kelola Cangkang Telur, Sisik Ikan Jadi Pupuk Organik
BACA JUGA: Pupuk Subsidi Disiapkan Dinas Pertanian Empat Lawang, Simak Rincian Lengkapnya
Seperti yang dilakukan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya, Aldi kepada Kelompok Tani Karya Abadi.
"Kami memberikan edukasi kepada para kelompok tani tentang bagaimana cara membuat pupuk organik. Salah satunya dengan mencoba mempraktikkan cara membuat pupuk eco enzym," ungkap Aldi.
Eco enzym merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur. Seperti sisa-sisa sampah dari sayur, buah-buahan atau limbah organik lainnya. Menjadi pupuk organik cair khususnya untuk menyuburkan tanaman.
"Manfaat eco enzym untuk pertanian juga sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman," jelas Aldi.
Menurutnya, konversi sampah organik dapur dari limbah sayur dan buah ini akan menjadi bahan multiguna rumah tangga dan lingkungan.
Karena dapat membantu permasalahan sampah. Di antaranya bau tidak sedap, penumpukan sampah, pencemaran lingkungan. Hingga lebih jauh lagi dapat mengurangi terbentuknya gas methana sebagai sumber pemicu pemanasan global.
Cara membuat caira eco enzym cukup mudah. "Eco enzym dapat dibuat dari campuran bahan bahan gula merah/tetes tebu, sampah organik dapur dan air murni dari sumber atau air hujan dengan perbandingan 1:3:10," jelas Aldi.
Kemudian disimpan dalam keadaan anaerob atau kedap udara dan ditutup rapat selama 3 bulan.
Setelah waktu fermentasi selesai, hasil panen cairan eco enzym disaring kemudian dikemas dalam wadah atau botol bersih. Sedangkan ampas dapat dijadikan pupuk padat organic atau dikeringkan sebagai pengharum ruangan.
Aldi menyebut, pembuatan eco enzym dapat dilakukan setiap rumah tangga. Selain mengurangi ketergantungan pupuk kimia, hasil ekoenzim dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Khususnya dalam menerapkan budidaya tanaman sehat karena dapat berfungsi sebagai pupuk dan pestisida alami.