"Konsumsi gula dapat merangsang pelepasan insulin. Hal ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan pergerakan usus pada beberapa individu. Laktosa dan gula susu diklasifikasikan sebagai oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi (FODMAPs), Zat-zat ini dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar," papar gastroenterologi senior dari AliveoMedical Dr Stephen Tsao.
Kopi bisa menjadi suplemen yang kita gunakan untuk melancarkan buang air besar, kata Dr Sulaiman.
Tapi, jika kita menderita sembelit meskipun telah melakukan semua tindakan ini, kita harus mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi kolon untuk memastikan tidak ada masalah mendasar pada usus besar kita.
Ini penting jika kamu mengalami gejala lain selain sembelit seperti pendarahan atau sakit perut.(lia)