Jaga Kelestarian Opera, Gandeng Anak Muda

Jumat 01 Mar 2024 - 21:48 WIB
Reporter : Adi
Editor : Mario

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski sempat vakum sekian lama, namun keberadaan Opera Hokkian Sam Khai Bun Hei Siah ataupun kesenian wayang orang khas Tionghoa tersebut tetap eksis hingga saat ini.

Bahkan untuk seluruh Indonesia, yang tetap eksis ada di Sumsel di bawah binaan Hasan Solihin Acit yang juga Ketua Kesenian Tradisional Opera Hokkian Palembang.

Bahkan dari 50 pemain yang hingga saat ini masih tetap aktif semua pria dan sebagian masih remaja atau berusia 12 tahun.

BACA JUGA:Ikan Manfish: Benarkah Jadi Simbol Keberuntungan dalam Budaya Tionghoa? Ini Jawabannya!

BACA JUGA:Iguana dalam Seni Tradisional dan Budaya Tionghoa, Dari Mistis Hingga Kekayaan

Yang mana, dalam setiap pementasannya opera yang selalu mengangkat legenda yang ada di masyarakat Tiongkok dan hingga saat ini sudah ada 200 judul yang kerap ditampilkan dan selalu dimainkan secara apik tersebut.

Selain manggung dan pentas di berbagai kelenteng yang ada di Kota Palembang, di sisi lain juga banyak mengisi berbagai kota di tanah air. Di antaranya, Medan, Pekanbaru, Jambi dan sebagainya.

“Kalau pemainnya yang kita punya semuanya pria, mulai yang usia 12 tahun hingga lansia. Meski begitu, mereka sangat piawai dalam memerankan lakon yang ada tersebut,” ungkap Acit yang dibincangi koran ini, Jumat (1/3).

Untuk menghasilkan pemain yang berkualitas baik dan bisa memainkan setiap karakter di lakon yang ditampilkan, kata Acit, pelatihan untuk mereka biar bisa menjadi pemain dari opera secara profesional tidak mudah, akan tetapi butuh kerja keras.

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Tionghoa

BACA JUGA:Lestarikan Budaya dan Kesenian Tionghoa di Sumsel

Namun karakternya yang kuat dan tegas, kata Acit, dirinya juga secara perlahan bisa. Sebelum mengajak di dalam Opera miliknya, harus terlebih dahulu memahami karakter pemainnya.

“Saya sendiri orangnya keras, sehingga ke pemain yang mau bergabung bagus bersiap dimarahi dan wajib mengikuti semua aturan yang saya buat.

Saya mesti memahami juga karakter dari pemain yang akan bergabung. Sehingga ke depannya itu bisa dapatkan kesamaam dan mempermudah di dalam berkomunikasi. Baik selama proses latihan, maupun pementasan” bebernya.

Adapun dalam menilai pementasan dan jua operannya tersebut berjalan sukses, dapat dilihat dari banyaknya penonton yang hadir menyaksikan penampilannya tersebut.

Kategori :