Menurut dr Dwi, RSUD Siti Aisyah memiliki 3 alat tersebut. Namun dua disiagakan di ICU. Satu lagi disiagakan di ruang rawat kebidanan.
“Nah yang rusak itu yang di ruang rawat kebidanan. Itu kan datangnya pasien Minggu. Jadi teknisinya belum bisa memperbaiki,” tambahnya.
Mengenai kerusakan alat untuk merawat bayi kurang bulan ini sudah diinfokan di WhatsApp group rumah sakitnya. “Karena kondisi alat masih rusak, belum bisa menerima pasien bayi yang butuh perawatan khusus ini,” jelas dr Dwi.
Setelah itu, kata dr Dwi, pasien diarahkan untuk ke RSIA Dwi Sari, yang terdekat dengan RSUD Siti Aisyah. Setelah itu, tidak ada komunikasi lanjutan dengan keluarga pasien. “Tiba-tiba keluarga pasien sudah pergi,” sebutnya. M
BACA JUGA:BPJS SATU Bantu Pasien Akses JKN
Lanjut dr Dwi, keluarga pasien juga tidak meminta layanan ambulans dan sebagainya. “Jadi kami tidak menolak pasien. Demi keselamatan pasien maupun bayinya, apalagi kehamilan belum cukup bulan, maka pasien dan keluarga diarahkan ke RSIA Dwi Sari yang terdekat. Kalau tidak salah langsung dioperasi caesar di sana,” tutur dr Dwi.
Senin, 26 Februari 2024 teknisi segera memperbaiki alat incubator yang rusak itu. “Sekarang sudah siap pakai. Menurut saya, masalah ini karena kurang komunikasi saja. Makanya, kami berusaha terus mengevaluasi layanan. Hanya saja, komunikasi ke pasien yang mungkin belum pas,” ungkap dr Dwi. (*/)