Terakhir Bennadi menyabut, bukti-bukti otentik yang mereka miliki nantinya akan diserahkan ke penyidik kepolisian.
Terpisah, penyidik Subdit V/Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel masih akan menunggu terlebih dulu proses hukum perkara dugaan pencabulan yang baru ditangani penyidik Subdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel.
Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo SIK, melalui Kanit 1 Siber AKP Rahmad Kusnedi SKom, mengatakan tadi pihaknya baru sebatas melayani konsultasi dari pihak Adv Assc Prof Bennadi Hay, SH MH.
BACA JUGA:Daerah Mengeluh Kurang Dokter, Menumpuk di Kota Besar
“Sudah kami jelaskan, menunggu dulu proses hukum dari perkara yang ditangani Subdit Renakta. Sepanjang (dugaan pencabulan) itu masih berproses, kami belum bisa menerima laporan terkait dugaan pelanggaran UU ITE-nya," jelas Kusnedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adv. Febriansyah, SH, menyebut kliennya, T, diduga dicabuli oleh dr MY SpOT. Saat korban yang sedang hamil, mendampingi suaminya yang dirawat di RS Bunda Medika Jakabaring.
Menurut Febriansyah, tindak asusila itu terjadi 20 Desember 2023. Saat suaminya berangsur sembuh, korban menanyakan kepada perawat kapan suaminya bisa pulang. Perawat itu menjelaskan, menunggu instruksi hasil pemeriksaan MY selaku dokter yang menangani perawatan pasien tersebut.
"Sekitar pukul 22.30 WIB, dokter itu datang. Meminta suami klien saya sebelum pulang untuk dilakukan observasi terlebih dahulu, serta pindah kamar," jelas Febriansyah, kepada awak media, Selasa, 27 Februari 2024.
Setelah pindah kamar, perawat diminta keluar oleh sang dokter. Dokter itu menyuntikkan sesuatu ke tubuh suami korban, hingga hilang kesadaran. “Klien kami yang sedang hamil, dokter itu juga menyuntikkan sesuatu yang katanya vitamin,” katanya.
BACA JUGA: Penuhi Layanan Kesehatan, Indonesia Butuh Sekitar 7.400 Dokter Spesialis
BACA JUGA:Persebaran Tak Merata, Indonesia Masih Butuh 96 Ribu Dokter Umum
Namun setelah disuntik cairan itu, kliennya tidak sadarkan diri. “Diduga terjadilah aksi asusila yang dilakukan terhadap klien kami," ungkapnya. Begitu klien kami mulai setengah sadar, melihat dokter itu di sampingnya.
Karena kaget dan panik, korban berontak dan segera melarikan diri kabur meninggalkan oknum dokter tersebut. Sehingga akhirnya sehari setelah kejadian, memutuskan melaporkan oknum dokter itu ke SPKT Polda Sumsel. (kms/air/)