BACA JUGA:Tuntut Jalan Rusak Diperbaiki, Begini Reaksi Warga Pagar Bulan!
Kakek empat cucu itu pun tak menapik, awalnya ini dia bergerak sendiri dan sudah banyak anggota lain yang ikut karena melihat keberhasilannya.
Pria berkumis tipis dan berjanggut tipis itu melanjutkan perbincangan, kalau memproduksi maggot cukup mudah. "Prosesnya mudah dan siapapun bisa," ujarnya.
Dengan tempat khusus yang disediakan PHE, dia memasukkan lalat BSF yang awalnya dibantu oleh Pertamina dan dibuat semacam fermentasi dengan disiapkan dedak atau yakult bersama daun-daunan yang berasal dari sampah tadi, dicampur air lalu diaduk.
"Di dalam tempat itu, kita diamkan selama 3 hari dan dibiarkan di dalam tempat menyerupai ember dan di tutup rapat," bebernya.
Setelah proses 3 hari, maka langsung dibuka dan biasanya langsung berdatangan belatung. "Lalu, kita panen setelah 15 hari dan baru produknya diolah untuk kemudian dipasarkan," lanjutnya.
BACA JUGA:Lihat Langsung Kondisi Jalan Poros yang Alami Kerusaka Parah, Begini Kata Pj Bupati Empat Lawang!
Hingga saat ini, dia pun berhasil memproduksi 3 produk dari maggot yaitu Pelet Maggot, Maggot Sangrai dan Pupuk Cair Organik.
Siapa sangkah, produk yang dihasilkan ternyata diminati banyak orang terutama peternak di Desa nya.
"Setiap produksi selalu cepat habis," sebutnya mengaku sudah 3 tahun melakoni usahanya tersebut dan baru 1 tahun terakhir mulai fokus.
Hanya saja, karena keterbatasan tenaga, dia pun hanya bisa memproduksi maggot sebulan sekira 10-20 kg dimana maggot yang dijual dikisaran harga Rp10 ribu/kg.
"Jadi selama 1 bulan saya baru bisa mendapatkan Rp200 ribu - Rp300 ribu dari produksi maggot," sebutnya mengaku dengan penghasilan yang menjanjikan, dia pun berniat untuk fokus untuk produksi maggot dengan jumlah lebih besar lagi.
BACA JUGA:Sudah Ketangkap, Inilah Tampang Pelaku Penembakan Korban Yosen!
Kendati demikian, dia pun tak khawatir. Karena tetap bisa menjalankan profesi utamanya sebagai petani sayuran. "Jadi dengan maggot ini, saya bisa menambah penghasilan," tutupnya tersenyum.
(Dian Cahyani)