INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Gambas, kisik atau oyong termasuk dalam family Cucurbitaceae atau labu-labuan.
Tanaman ini merupakan tanaman yang merambat sehingga cara menanam atau cara budidaya gambas/oyong diperlukan lanjaran.
BACA JUGA:Ini Tips Mengaplikasikan Pestisida dengan Benar, Petani Wajib Tahu
BACA JUGA:Penyerbukan Alami Dibantu Serangga, Tanaman Melon Mulai Berbunga
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Tanjung Seteko, Aldy memonitoring harian ke salah satu kebun petani gambas.
Lokasi kebun ini dikelola anggota Kelompok Tani Kedukan, Fuad di Desa Tanjung Seteko, Indralaya, Ogan Ilir.
‘’Seperti lahan pertanian yang lain, kami melakukan monitoring harian ke beberapa kebun para petani. Salah satunya di kebun gambas milik pak Fuad.
Di sini saya memberikan penyuluhan pengendalian hama penyakit terhadap tanaman gambas," ujar Aldi.
Luas lahan tanaman gambas tersebut sekitar 1.000 m². Pemeliharaan rutin terhadap antisipasi serangan hama tersebut utamanya terus dilakukan.
‘’Beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman gambas itu seperti serangan ulat dan bercak daun," ungkapnya.
Budidaya gambas sering sekali alami gangguan oleh hama dan penyakit. ‘’Produksi gambas menurun akibat serangan tersebut.
Serangga yang terdapat pada gambas memiliki beragam dan memiliki peranan masing-masing,’’ ujarnya.
Tanaman yang membutuhkan instalasi air dalam budidaya ini rentan terhadap hama dan penyakit tanaman, salah satunya ulat buah. "Hama dengan nama latin Bractocera sp. ini menyerang tanaman gambas.
Lalat buah bertelur di dalam buah sayuran, lalu larva yang menetas akan merusak daging buah sayuran. Sehingga buah menjadi busuk dan gugur," jelasnya.
Pengendalian dapat dilakukan melalui pemusnahan bagian tanaman terinvestasi hama. Hingga pemasangan perangkap menggunakan feromon serta pengaplikasian insektisida secara tepat dapat dilakukan.