INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Walang sangit (Leptcorisa oratorius) merupakan serangga pengganggu atau hama yang sering merusak tanaman pertanian.
Hama ini terdapat dan merusak pada hampir semua jenis tanaman. Namun dari sekian banyak jenis tanaman, yang paling disukai hama serangga ini adalah tanaman padi.
BACA JUGA:Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Sorgum, Begini Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Kendalikan Hama WBC, Cepat Dilakukan Gardal
PPEP POPT Kecamatan Rantau Panjang, Rahmad Fadli, SP MSi menjelaskan pihaknya memberikan edukasi pengendalian hama walang sangit terhadap kelompok tani (poktan).
‘’Kami telah dilaksanakan kegiatan pengendalian di lokasi Demplot Poktan Tunas Baru Desa Kotadaro I Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir," ujar Rahmad.
Walang sangit memiliki bau yang khas dan sangat menyengat, karena baunya ini maka disebut walang sangit.
Hama walang sangit akan mengeluarkan aroma khasnya jika ia dalam bahaya, aroma menyengat tersebut merupakan bentuk pertahanan diri dari ancaman predator.
Pada tanaman padi walang sangit merupakan hama utama yang berbahaya dan sangat merusak. "Sasaran OPT yang dikendalikan adalah Walang Sangit.
Luas areal yang dilakukan aplikasi APH adalah 8 Ha dengan umur tanaman 70-80 Hst. Varietas yang ditanam adalah IR 42. Bahan aplikasi yang digunakan adalah APH Beauveria bassiana," jelasnya.
Dikatakan, rekomendasi yang di berikan ke petani dengan melakukan evaluasi setelah 5-7 hari aplikasi.
‘’Bila masih terdapat serangan OPT walang sangit lakukan pengendalian lanjutan. Pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT lainnya,’’ ujarnya.
Walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara mengisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir.
‘’Akibatnya pengisian bulir padi tidak sempurna, bahkan seringkali menyebabkan bulir padi hampa,’’ ujarnya.
Hama walang sangit dianggap hama berbahaya karena dapat mengakibatkan menurunnya produksi padi sekaligus menurunkan kualitas gabah.