PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan digitalisasi untuk mendukung aktivitas operasional Perusahaan. Seluruh kegiatan operasi mulai dari produksi di pertambangan hingga pelabuhan dapat dipantau secara real time melalui ponsel dengan in-house super app CISEA (Corporate Information System and Enterprise Application).
"Kami mengelola bisnis secara modern, profesional, dan terpercaya dengan memanfaatkan teknologi digital yang canggih. Pengembangan teknologi dan digitalisasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta ketepatan. Hal ini juga untuk mengurangi risiko human error," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail. Aplikasi CISEA mengintegrasikan beberapa sistem sekaligus. Untuk kegiatan penambangan, CISEA memiliki Map Operational (MAPO), Slope Stability Radar, Mine Operation System.
Posisi alat-alat tambang dan kinerja operator bisa dimonitor melalui MAPO yang terintegrasi dengan Fleet Management System serta GPS tracking. Slope Stability Radar dapat mendeteksi perubahan atau pergerakan pada lereng permukaan dari waktu ke waktu untuk memastikan keselamatan operasional penambangan. Mine Operation System memonitor proses dari perencanaan produksi dan angkutan, realisasi produksi, hingga pengeluaran batu bara dan penggunaan BBM di penambangan.
BACA JUGA:Hari Lahan Basah Sedunia, Bukit Asam Ikut Aksi Tanam Mangrove BACA JUGA:Bukit Asam Dukung Kemampuan Akademik Pelajar Kemudian untuk kegiatan pengangkutan, CISEA punya Supervisory Control & Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, Automatic Train Loading Station (ATLS).
SCADA mengontrol peralatan pertambangan seperti Belt Conveyor secara otomatis. Proses kedatangan kereta, pengangkutan, sampai bongkar muat di pelabuhan/dermaga bisa diketahui lewat Cargo Tracking System. ATLS mampu mendeteksi dan memasukkan batu bara ke gerbong kereta api secara efisien dan aman.
"Manfaat dari digitalisasi ini adalah pengambilan keputusan yang menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu juga mendukung implementasi praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice)," jelas Arsal.
Sedangkan untuk aktivitas di pelabuhan, dalam CISEA terdapat Coal Handling Facility, Vessel Track, dan Customer Information System.
Fungsi Coal Handling Facility adalah otomatisasi dan analisis data secara real time untuk mengoptimalkan penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan batu bara. Vessel Track untuk memantau pergerakan dan lokasi kapal pengangkut batu bara. Lalu Customer Information System untuk menginformasikan ketersediaan produk, harga, kontrak dan informasi penting lainnya bagi pelanggan.
"Tidak hanya mendorong kinerja, digitalisasi juga kami lakukan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen maupun masyarakat luas," ujar Arsal.
Sejumlah penghargaan diterima PTBA berkat keberhasilan digitalisasi ini. Di antaranya adalah Runner-up ASEAN Coal Award 2023 dalam ajang ASEAN Energy Award bidang Coal Handling and Distribution, 4 penghargaan dalam ajang Indonesia Digital Innovation & Achievement (IDIA) Awards 2023, serta Top Digital Implementation 2023 #Level Stars 5 dalam Top Digital Awards 2023. (fad)
Kategori :