Mahasiswa KKN Kelompok 06 UIN RF Gelar Sosialisasi Digitalisasi Ekonomi Lokal
Mahasiswa KKN Kelompok 06 UIN RF gelar sosialisasi digitalisasi ekonomi lokal di Ogan Ilir. -Foto: ist-
OGAN ILIR,SUMATERAEKSPRES.ID– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-83 Kelompok 06 Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang menggelar sosialisasi dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Digitalisasi Ekonomi Lokal".
Sosialisasi bertempat di Lapangan RT 07 Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, pada Selasa (08/07/2025).
Tujuan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan digitalisasi ekonomi lokal.
Pada sosialisasi kali ini, mahasiswa KKN Kelompok 06 UIN RF membahas tiga hal terkait Digitalisasi Ekonomi yaitu Cinta Bangga Paham Rupiah (CBPR), Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Akan Miliki Fakultas Kedokteran, Mendapat Dukungan Gubernur Sumsel
BACA JUGA:Cari Jejak Rempah DAS Musi, Tim BRIN-UIN Raden Fatah Ekspedisi di Wilayah Uluan
Perwakilan mahasiswa kelompok 06, Winda Wulandari menyampaikan bahwa CBPR mempunyai tiga aspek yang meliputi Cinta Rupiah, Bangga Rupiah dan Paham Rupiah sebagai pilar yang harus dipahami masyarakat untuk mengenali mata uang Indonesia yaitu Rupiah.
"Cinta Rupiah sendiri merupakan hal yang patut ditanamkan masyarakat untuk menyayangi rupiah, dengan mengenali rupiah dan merawatnya secara baik," ujarnya.
Sementara, Bangga Rupiah juga merupakan hal yang krusial sebagai perwujudan dari simbol kedaulatan bangsa dengan memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan alat pemersatu bangsa.
"Terakhir yaitu Paham Rupiah sebagai perwujudan kemampuan masyarakat untuk menggunakan rupiah secara bijak saat berbelanja guna mengoptimalkan peran rupiah dalam perekonomian Indonesia," ungkapnya saat menyampaikan informasi terkait CBPR.
BACA JUGA:Gali Ide Kreatif hingga Kolaborasi, Fakultas Saintek UIN Raden Fatah Palembang Gelar FGD SDGs
Winda juga menjelaskan sebagai warga Negara Indonesia perlu untuk menjaga mata uang lokal dan menanamkan perilaku merawat rupiah sebagai bentuk menyayangi Cinta Rupiah.
"Dari sekarang marilah kita semua untuk tetap menjaga mata uang lokal demi meningkatkan kualitas rupiah dengan cara tidak melipat, tidak mencoret, tidak men-stapler, tidak membasahi serta tidak meremas rupiah," jelas Winda.
