BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Hasil panen petani di Kecamatan Muara Telang dan sekitarnya kurang memuaskan. Banyak tanaman padi milik warga yang roboh akibat serangan angin deras saat hujan.
‘’Hasil panen di jalur perairan terutama di Kecamatan Muara Telang kurang memuaskan," kata Joko, petani Muara Telang.
Selain itu, lanjutnya, ada juga yang terendam banjir. Akibatnya hasil padi pun ikut terimbas. ‘’Pastinya harga jual padi akan menurun karena kualitas padi yang kurang baik.
BACA JUGA:Jerami Padi Jangan Dibuang, Ini Manfaat yang Bisa Didapat
Bisa di bawah angka pasaran harga jual padi, itu tadi karena kualitasnya jelek, “ tegasnya.
Persoalan ini terjadi di beberapa wilayah di Kecamatan Muara Telang. Oleh karena itu dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi persoalan ini.
“Seperti membantu bibit baru dan lain sebagainya," tukasnya.
Jika hal itu terus terjadi, tentunya akan berdampak pada hasil panen di wilayah Kabupaten Banyuasin secara keseluruhan.
Apalagi Banyuasin merupakan lumbung pangan nomor empat secara nasional dan nomor satu di Provinsi Sumsel. “Kita pada prinsipnya siap mendukung program pemerintah,” bebernya.
BACA JUGA:100 Hektare Lahan Padi Gagal Panen, Terdampak Banjir, 2024 Target GKG 3 Juta Ton
BACA JUGA:Waspadai, 5 Hama Tanaman Padi di Musim Hujan
Sementara itu, Sarip, kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Banyuasin, mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan terkait hal itu.
“Belum dapat laporan. Tentunya kita akan menindaklanjuti persoalan petani itu, dan mencari solusi agar dapat teratasi,’’ ujarnya.
Diketahui, Kabupaten Banyuasin masih berada di posisi keempat secara nasional penghasil beras sebanyak 915.748 ton, untuk peringkat pertama Kabupaten Indramayu dengan jumlah 1.419.736 ton, kemudian Karawang sebanyak 1.096.657 ton, dan posisi empat Subang sebanyak 1.016.077 ton.