PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tidak terima tubuh sang adik, Srigus Wulandari, warga Jl Kapten Robani Kadir Kelurahan Talang Putri, Plaju melepuh akibat disiram air panas, Dedi (31) polisikan adik iparnya. Terlapor, DZ (28).
"Saya awalnya tidak tahu masalah antara adik saya dengan suaminya. Lalu, Jumat (23/2) malam, saya ditelepon, diberi tahu kalau adik saya sedang dirawat di Puskesmas, tidak jauh dari rumahnya,” ungkap Dedi, warga 13 Ulu di Mapolrestabes Palembang, Sabtu (24/2) sore.
Dia dan keluarganya lalu ke puskesmas itu untuk memastikan. Begitu tiba, betapa terkejutnya mereka melihat kondisi tubuh adiknya yang melepuh. Setelah mendengar penjelasan kejadiannya, Dedi ke rumah adiknya untuk mencari DZ. “Tapi dia sudah kabur," bebernya.
Dedi pun bertanya ke tetangga adiknya. Namun mereka tidak mengetahui kemana Dz. Dedi pun kembali ke puskesmas. Sebelum ia melaporkan DZ ke polisi, Dedi sudah berkomunikasi dengan adiknya dan dapat izin.
"Saya juga minta izin ke adik, untuk melaporkan suaminya. Kami berharap polisi bisa segera menangkap dan memprosesnya secara hukum,” harap Dedi. Saat ini, sang adik masih menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Palembang setelah dirujuk dari Puskesmas.
BACA JUGA:Kekeringan Mengancam, Rutin Siram Cabai
Kekerasan yang dialami korban terjadi Jumat (23/2) sekitar pukul 20.00 WIB di rumahnya. Berawal saat korban menasehati suaminya, DZ, yang menganggur untuk mencari pekerjaan. Kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, tapi DZ terus menganggur.
Tidak terima dinasehati istrinya, DZ malah emosi. Dia lalu menyiramkan air mendidih ke tubuh korban. Akibat siraman air panas itu, tubuh korban bagian punggung melepuh sekitar 60 persen. Sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, akhirnya korban dirujuk ke rumah sakit Muhammadiyah Palembang.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Haris Dinzah mengungkapkan, pihaknya ini telah menerima laporan korban yang diwakili sang kakak. Untuk pelaku diimbau menyerahkan diri. "Suami korban kini dalam pencarian oleh Tim Opsnal Sat Reskrim. Kasus ini menjadi perhatian dan atensi pimpinan," pungkasnya. (afi/kms)