"Dalam vidio itu beliau menanyakan perkembangan-perkembangan pencoblosan dan perhitungan suara," katanya.
Selain itu, lanjut Susanto, melalui vidio yang diterimanya pada Sabtu 17 Februari 2024 malam itu, Suryadi juga menyampaikan pesan agar gaji Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) segera disalurkan.
"Dia berkominikasi dengan kami, menyampaikan agar honor KPPS segara dibayarkan jika uangnya sudah ada. Intinya dia masih kontrol kerjaan kami bahawan," ujarnya.
Dia mengatakan, melihat vidio yang dikirim oleh Suryadi, rekan kerja merasa senang, karena tampak dalam rekaman vidio itu Suryadi terlihat sehat.
"Kami senang juga saat melihat vidio, kami merasa beliau sudah sehat," ujarnya.
Senada disampaikan Sekretaris PPS Desa Banu Ayu, Dwi Utomo, bahwa almarhum Suryadi selama bertugas di PPS Banu Ayu orangnya baik.
"Keseharian, selama bekerja dengan kami orangnya enak, humble, loyal kalau soal pekerjaan," ujarnya.
Dwi Utomo mengatakan sebelum hari kejadian Suryadi mual di TPS, malamnya dia selalu berkominikasi. "Malamnya kami selalu by phone. Diskusi soal perkembangan dan persiapan pemilu, di setiap TPS di bawah PPS Banu Ayu," ujarnya.
Begitu juga saat Suryadi di rumah sakit, kata Dwi Utomo, Suryadi juga rutin telepon menanyakan soal pasca pemungutan suara di Desa Banu Ayu.
"Sering telpon, nanya bagaimana kondisi pemilu di desa Banu Ayu. Kami kebetulan belum sempat menjenguk ke rumah sakit, karena kesibukan. Kami tidak menyangka beliau meninggal hari ini," pungkasnya.