SUMATERAEKSPRES.ID - Hewan indah berkeliaran dimalam hari adalah kunang-kunang.
Tidak hanya indah dipandang cahayanya, saking menawannya kunang-kunangpun kerap dijadikan sasaran pembuatan lagu.
Kini, keindahan kunang-kunang sirna sudah. Sejak era tahun 2000 tidak ada lagi kita jumpai kunang-kunang di perkampungan. Mereka pergi dan seolah lenyap dimakan waktu.
Apa penyebab punah? Melansir beberapa sumber informasi, Sumateraekspres.id., dengan mengutip The Guardian oleh pikiranrakyat-bekasi.com, polusi cahaya adalah bentuk polusi yang terjadi ketika suatu tempat memancarkan terlalu banyak cahaya atau cahaya yang terlalu terang.
BACA JUGA:Miris! Pembangunan IKN Ancam Habitat Bekantan, Satwa Endemik yang Sudah Terancam Punah
Polusi cahaya muncul dalam berbagai bentuk, di antaranya lampu jalan yang terlalu terang, lampu mobil, lampu bangunan, cahaya ruangan, dan berbagai sumber cahaya lainnya yang memenuhi langit malam perkotaan.
Meski manusia di perkotaan sudah terbiasa dengan banyaknya cahaya, polusi cahaya berdampak besar pada banyak hewan-hewan nokturnal (hewan malam), utamanya kunang-kunang.
Sebagaimana dinyatakan oleh berbagai ahli biologi, kunang-kunang tidak hanya memancarkan cahaya, namun juga sangat terpengaruh olehnya.
Cahaya dari berbagai lampu malam menyebabkan kunang-kunang tak bisa mengetahui waktu dan posisinya. Cahaya yang terlalu terang menyebabkan kunang-kunang tak bisa melihat beberapa hal, di antaranya siput kecil yang jadi makanannya.
BACA JUGA:Ternyata Asalnya dari Laut, Begini Sejarah Penemu Ikan Mujair Asal Blitar
Proses reproduksi kunang-kunang sangat terganggu dengan adanya cahaya buatan manusia, utamanya untuk spesies kunang-kunang yang mengandalkan cahaya tubuhnya dalam proses reproduksi.
Salah satu spesies kunang-kunang yang terpengaruh proses reproduksinya adalah kunang-kunang Inggris yang diteliti oleh Alan Stewart, peneliti dari University of Sussex.
Dalam risetnya, tertulis bahwa kunang-kunang jantan yang tertarik pada kunang-kunang betina yang memancarkan cahaya hijau akan terganggu reproduksinya saat cahaya biru dari lampu LED manusia memasuki mata mereka.
Cahaya terang ciptaan manusia juga dapat membutakan kunang-kunang. Kunang-kunang terbiasa dengan kegelapan malam, dan polusi cahaya yang diciptakan oleh manusia membuat proses reproduksi, adaptasi, dan kehidupan mereka terganggu.
BACA JUGA:Tak Disangka, Orangutan Racik Ekstrak Daun Ini Untuk Obati Tubuhnya, Belajar Darimana?