PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih dalam menangani masalah perumahan bagi masyarakat kurang mampu melalui sejumlah program telah menarik perhatian sejumlah Pemerintah Provinsi lainnya.
Salah satu program yang telah dijalankan adalah program bedah rumah yang dibiayai melalui infaq pegawai, pembangunan rumah komunitas, dan terakhir RITTA (Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa).
Prestasi ini tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang rela berkunjung ke Prabumulih guna mempelajari keberhasilan tersebut dari Pemerintah Kota Prabumulih pada Jumat (16/2/2024).
Kabupaten/kota yang ikut serta dalam studi tiru ini termasuk Kabupaten Tabalong, Kabupaten HST, Kabupaten HSS, Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjar Baru, dan Kabupaten Balangan.
BACA JUGA: Nama-nama Caleg Berpotensi Duduki Kursi DPRD Prabumulih Mencuat, Siapa Saja?
BACA JUGA:Kawal Pemilu: Logistik di Kota Prabumulih Mulai Dikirim ke PPK
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM yang menyambut kedatangan mereka mengatakan, keberhasilan ini merupakan hasil dari kerjasama yang baik antara Pemkot Prabumulih dan para pemangku kepentingan.
"Semua pihak bekerja sama dalam mengatasi masalah perumahan di Kota Nanas ini bagi keluarga kurang mampu. Ini juga dilakukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrim di Prabumulih dengan memberikan rumah yang layak huni kepada keluarga kurang mampu," ujarnya.
Lebih lanjut, Elman menyatakan bahwa mereka terus belajar dan berinovasi dalam hal tersebut.
Program ini, kata Elman, melibatkan kerjasama antara Pemkot Prabumulih, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), DPRD Prabumulih, Kepolisian Resort Prabumulih, Kodim 0404/Muara Enim, PHRZ 4, BSB, PT Perta Samtan Gas, serta bantuan dari pemerintah pusat dan pihak lainnya.
BACA JUGA:Horee! Ribuan Petugas KPPS Prabumulih Terima Gaji, Segini Anggaran yang Disiapkan KPU
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul di Rutan Kelas IIB Prabumulih
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalsel, Ir Mursyidah Aminy MT mengatakan, mereka sengaja belajar dari Prabumulih dalam rangka menyelesaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Provinsi Kalsel, guna mempercepat program tersebut.
"Terlebih lagi, Prabumulih sudah diakui secara nasional. Kami yakin ilmu yang kami dapat dari studi tiru ini dapat diterapkan di Provinsi Kalsel dan kabupaten/kotanya untuk membantu mengatasi kemiskinan ekstrim," katanya. (chy)